PRFMNEWS – Ada tiga skenario cara bertindak (CB) polisi untuk mencegah macet panjang akibat kepadatan kendaraan keluar Gerbang Tol (GT) Cileunyi, Bandung saat arus mudik Lebaran 2022.
Tiga skenario CB sebagai upaya mencegah kemacetan lalu lintas yang mengular di Gerbang Tol Cileunyi saat arus mudik Lebaran 2022 disampaikan Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Pol Romin Thaib.
Romin menyatakan, tiga skenario CB ini dilakukan lantaran Gerbang Tol Cileunyi termasuk jalur yang ramai dilalui pemudik menuju jalur selatan.
"Semua tempat kita lakukan alternatif-alternatif, itulah strategi kita untuk membuat arus mudik ini berjalan lancar, makanya kita harap masyarakat berpartisipasi," katanya, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.
Skenario CB pertama yang akan diterapkan, lanjut Romin, yakni pihaknya sudah berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk menambah card reader (pemindai kartu) agar mempercepat pemudik keluar pintu tol saat tap kartu e-Tol.
“Kedua, petugas kami akan mengarahkan kendaraan untuk meneruskan perjalanan ke Tol Cisumdawu. Jadi pemudik tujuan ke jalur selatan bisa keluar di GT Jatinangor. Setelah itu, pemudik bisa menyesuaikan untuk berjalan ke arah mananya," tuturnya.
Kemudian ketiga, Romin menerangkan pihaknya bakal mengatur kendaraan untuk diarahkan keluar di gerbang tol atau Exit Tol Gedebage jika antrean kendaraan di GT Cileunyi sudah semakin panjang.
Mengingat saat ini GT Cileunyi mengalami penyempitan lajur dengan adanya proyek pembangunan Tol Cisumdawu.
Baca Juga: Detik-detik Kebakaran Rumah di Kawasan Pasar Gembrong Jakarta, 14 Mobil Damkar Dikerahkan
Baca Juga: Jasa Marga akan Uji Coba Ganjil Genap di Tol Cikampek Selama 3 Hari, Mulai Senin 25 April 2022
Sebelumnya GT Cileunyi menjadi gerbang tol terujung pada Jalur Tol Purbaleunyi, namun kini lajurnya berkurang karena adanya lajur terusan ke Tol Cisumdawu.
Lebih lanjut Romin pun mengimbau masyarakat proaktif mencari terlebih dahulu informasi jalur yang akan dilalui salah satunya dengan melihat aplikasi Google Maps atau sejenisnya.
"Jadi mulai sekarang masyarakat juga kita anggap sebagai subjek, bukan objek lagi pada mudik ini, masyarakat perlu berpartisipasi memilih waktu mudik yang tepat untuk menghindari kemacetan," pungkasnya.***