Mengenal Mohammad Toha, Sang Pahlawan dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

23 Maret 2022, 16:15 WIB
Ilustrasi sejarah Bandung Lautan Api. /Bandung.go.id

PRFMNEWS - Nama Mohammad Toha sudah tak lagi bagi yang pernah atau sering pergi ke Kota Bandung.

Mohammad Toha menjadi salah satu nama jalan protokol di Kota Bandung. Digunakan menjadi nama jalan, berarti bukan sosok sembarangan.

Ya, Mohammad Toha adalah pejuang dari Kota Bandung, meskipun namanya tidak setenar pahlawan lainnya, tapi sosok yang gugur saat usia 19 tahun ini memiliki jasa besar pada mass revolusi kemerdekaan.

Baca Juga: Tengah Melakukan Ibadah Umroh, Kasus Putera Siregar Dihentikan Polisi Karena Tak Cukup Bukti

Pemuda kelahiran tahun 1927 ini adalah buah hati pasangan Suganda dan Nariah. Besar dalam asuhan kakek dan neneknya, membuat Mohammad Toha menjadi anak yang mandiri.

Mohammad Toha hanya menempuh pendidikan sampai kelas 4 volk school (sekolah rakyat) karena meletusnya Perang Dunia kedua saat itu.

Dunia militer dikenal oleh Mohammad Toha pada saat pendudukan Jepang di Indonesia. Dia dengan pemuda lainnya ikut ke dalam Seinendan, sebuah organisasi semi militer yang dibentuk oleh Jepang.

Mohammad Toha terkenal fasih berbicara Bahasa Jepang karena dirinya pernah bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rencana Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik

Keseharian Mohammad Toha memang juga montir di bengkel motor.

Karir militer Toha dimulai sejak Indonesia merdek. Dia dan banyak pemuda lainnya bergabung dengan Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI).

Kelompok BBRI ini merupakan gabungan dari Barisan Pelopor yang dipimpin Anwar Satan Pamuncak dengan Badan Perjuangan pimpinan Ben Alamsyah, yang juga paman Toha sendiri.

Di dalam BBRI, Toha dipercaya memegang posisi Komandan Seksi 1 Bagian Penggempur.

Tidak banyak riwayat pertempuran besar yang diikuti oleh Mohammad Toha, sampai pada bulan Maret 1946 dimana peristiwa Bandung Lautan Api meletus.

Bermula dari adanya ultimatum dari tentara sekutu kepada para pejuang dan rakyat Kota Bandung untuk mundur sejauh 11 km dari pusat kota, peristiwa ini menjadi catatan sejarah besar Kota Bandung.

Baca Juga: Seakan Bantah Mendag, Wakil Ketua DPR RI Sebut Tidak Ada Mafia Minyak Goreng, Hanya...

Di saat semua bergerak meninggalkan pusat Kota Bandung, para pejuang dan rakyat disana melalukan pembakaran semua bangunan, baik rumah, kantor dan lainnya.

Bersamaan dengan itu, para pejuang tetap melancarkan serangan kepada tentara sekutu yang berada di utara alun-alun Kota Bandung.

Dalam peristiwa tersebut, Mohammad Toha dan rekannya bernama Mohammad Ramdan mencoba melakukan aksi penyergapan di gudang senjata dan mesiu milik sekutu.

Pada saat penyergapan itulah diyakini keduanya dipergoki oleh tentara sekutu dan akhirnya memilih untuk meledakan gudang tersebut.

Baca Juga: PPN Jadi 11 Persen Mulai 1 April, Sri Mulyani Berikan Penjelasan Begini

Ledakan tersebut menambah panas suasana Kota Bandung saat itu yang sudah penuh dengan kobaran api.

Meskipun berjuang dengan singkat dan gugur di usia yang muda, pemerintah membuatkan sebuah patung untuk mengenang perjuangan Mohammad Toha.

Lokasi patung tersebut kini berada di depan sebuah kolam renang, tepat di seberang gudang tersebut berada saat dulu.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler