Gedung Ikonik di Asia Afrika Ini Dahulunya Toko Kelontong Pertama di Bandung

23 Februari 2022, 10:33 WIB
Gedung De Vries merupakan toko serba ada pertama di Kota Bandung. /RIZKY PERDANA/PRFM


PRFMNEWS - Warga Bandung pasti tidak asing lagi dengan gedung ikonik bergaya arsitektur klasik Eropa yang berada di Jalan Asia-Afrika ini.

Gedung yang ada di pertigaan Jalan Asia-Afrika dan ujung Jalan Braga itu bernama Gedung De Vries.

Sebelum dijadikan sebagai kantor Bank OCBC NISP seperti sekarang, ternyata gedung ini dahulunya adalah toko kelontong pertama di Bandung.

Baca Juga: Bukan Masjid Cipaganti, Ternyata Ini Masjid Tertua di Kota Bandung dan Namanya juga Unik

Seperti diinformasikan akun instagram @humas_bandung, dijelaskan bahwa Gedung De Vries merupakan toko serba ada pertama di Kota Bandung.

Sebelumnya gedung De Vries terletak di utara alun-alun. Pertengahan tahun 2010, bangunan ini kembali dilakukan pemugaran dengan arsitek Ir. David Bambang Soediono.

Toko De Vries pada awalnya dibuka oleh Klass de Vries pada tahun 1895.

Baca Juga: Gedung Museum Pos Kota Bandung Punya Sejarah Panjang

Berdiri pertama di utara Alun-alun Bandung, lalu empat tahun kemudian yakni 1899, toko tersebut dibangun di lokasi sekarang dengan gaya arsitektur Oud Indisch Stijl (klasik indis).

Ciri dari bangunan klasik indis adalah memiliki tiang-tiang kolom berukuran besar.

Kemudian, memasuki tahun 1909 dan 1920, toko De Vries dipugar oleh biro arsitek milik Edward Cuypers Hulswitt.

Hasil pugarannya bergaya arsitektur klasik eropa dengan menara di pojok utara sisi timur bangunan atau yang dekat dengan Hotel Savoy Homann.

Baca Juga: Sejarah Gedung Cai Tjibadak di Bandung, Hari Ini Genap 100 Tahun

Kata 'De Vries', diambil dari nama pemiliknya seorang Belanda, Andreas de Vries.

Gedung ini mulai digunakan sebagai pusat perbelanjaan pada tahun 1980-an.

Produk yang disediakan pun merupakan kebutuhan sehar-hari. Ini lah yang menjadikan De Vries sebagai pusat perbelanjaan pertama yang ada di Bandung.

Baca Juga: Pernah Jadi Toko Bunga dan Hotel, Ini Sejarah Singkat Gedung Museum Sumpah Pemuda di Jakarta

Berdirinya toko kelontong De Vries pun menjadi pemicu perkembangan kawasan Braga.

Keramaian De Vries membuat kawasan di sekitarnya ikut berkembang sehingga berdiri hotel, restoran, bioskop, dan bank.

Pada era modern, tepatnya pertengahan tahun 2010, bangunan ini kembali dirobak hingga pada 29 April 211, Gedung De Vries diresmikan sebagai kantor OCBC NISP.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler