Pemkot Bandung: Kasus Covid-19 Meningkat 10 Kali Lipat

2 Februari 2022, 18:40 WIB
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron sebut kasus Covid-19 di Kota Bandung naik 10 kali lipat, Rabu 2 Februari 2022 /Diskominfo Kota Bandung.

PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengumumkan kasus Covid-19 mengalami peningkatan sebanyak 10 kali lipat.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron mengimbau warga harus tetap waspada di masa pandemi Covid-19 ini.

"Update kasus sekarang itu ada 864 dari konfirmasi keseluruhan. Atas hal itu kita lakukan pelacakan kepada warga," ungkapnya saat ditemui awak media di Balai Kota Bandung pada Rabu, 2 Februari 2022.

Asep mengungkapkan, ketersediaan tempat tidur di seluruh rumah sakit di Kota Bandung sekitar 701 unit. Dari jumlah tersebut hanya terisi 76 unit.

Baca Juga: Adam Deni Ditangkap dan Dijadikan Tersangka oleh Mabes Polri, Motif Penangkapan Terungkap

"Rumah sakit ada 701 terisi baru 76 atau 10,46 persen. Informasi Dinkes belum dikatakan itu Omicron, tapi positif Covid-19," katanya.

Atas hal tersebut, Asep memastikan, Pemkot Bandung melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga unsur kewilayahan untuk menyosialisasikan kepada warga agar tetap waspada menghadapi Covid-19.

"Kami sekarang masif sosialaisi ke wilayah. Agenda itu kita kumpulan semua potensi masing-masing wilayah," ujar Asep.

"Bisa saja kena dan tidak, situasi kondisi cuaca kurang bagus. Kita selalu ingatkan di wilayah jangan lelah untuk menyosialisasikan juga menerapkan prokes," jelasnya.

Soal Covid-19 varian Omicron, Asep mengatakan sampai saat ini belum terjadi kasus yang baru. Hanya 6 kasus saja yang terdata dan saat ini sudah sembuh semuanya.

"Omicron itu hanya 6 kasus, sekarang sudah sembuh. Belum ada temuan. Alhamdulilah Kordinasi Dinkes terus dilakukan pelacakan," terangnya.

Baca Juga: Kenali Gejala Atau Ciri Pasien Positif Omicron

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani meminta masyarakat tetap waspada dalam melaksanakan aktivitas.

"Kita tetap waspada terutama kelompok rentan, lansia, orang komorbid, gangguan imunitas salah satu perhatian jangan sampai kena. Belum tentu ringan untuk semua orang," katanya.

"Gejala hanya sakit tenggorokan, hilang penciuman itu jarang sekali. Batuk pilek seperti biasa. Justru itu harus waspada," katanya.

Rosye mengaku pihaknya rutin melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) sebagai pemeriksaan tahapan selanjutnya dalam Covid-19.

"Kita rutin melakukan WGS, satu jenis pemeriksaan kita cari tahu varian apa untuk surveilance virus yang beredar di Bandung," ujarnya.

Rosye mengatakan, kasus harian pada 2 minggu terkahir mengalami peningkatan 10 kali lipat dibandingkan 2 minggu sebelumnya.

Baca Juga: Empat Pertandingan IBL Hari ini Ditunda Karena Ada Pemain yang Positif Covid-19

"Jadi kasus harian di Kota Bandung 2 minggu terkahir ini ada peningkatan. Kalau kami pantau bulan Januari itu 10 kali lipat, dibanding 2 minggu awal. Kasus harian total 70-an, 2 minggu ini 700 lebih berarti sudah pengikatannya 10 kali lipat," ungkapnya.

Soal kenaikan kasus di Kota Bandung, didominasi oleh perjalanan. Sehingga perlunya skrining untuk melacak pastinya.

"Untuk tahu pasti dari mana itu harus detail, nampaknya tidak lepas dari kondisi nasional. Khususnya di Kota Bandung itu banyak ini dari skrining perjalanan, kemungkinan tanpa bergejala," tandas Rosye.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Diskominfo Kota Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler