Update Proyek Kereta Cepat: Rencananya Penumpang Turun dan Naik di Stasiun Padalarang

23 Oktober 2021, 11:40 WIB
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang kini menggunakan APBN akibat biayanya yang kian membengkak. /KCIC

PRFMNEWS - Stasiun Padalarang disebut-sebut akan menjadi tempat transit bagi penumpang kereta cepat yang akan menuju ke atau dari Jakarta dan Bandung. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi seperti yang PRFMNEWS.ID lansir dari Antara, Sabtu (22/10/2021).

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan, keberadaan Stasiun Hub Padalarang (stasiun terpadu) nantinya akan membantu integrasi kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan moda transportasi lain.

"Di Stasiun Hub Padalarang ini, penumpang KCJB yang ingin langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Cimahi dan Bandung nantinya dapat memanfaatkan KA Feeder yang dilayani oleh PT KAI atau memilih moda transportasi lain di sekitar area stasiun," ujar Dwiyana.

Baca juga: Jokowi 'Ralat' Janji Pendanaan Kereta Cepat, Pengamat: The King Of Lip Service Terbukti Lagi

Aspek demografi, komersial, dan infrastruktur di sekitar Stasiun Padalarang dinilai mampu mengakomodir penumpang dari wilayah Bandung bagian barat, seperti Cikalongwetan, Cililin, Parongpong, Cipatat, Cisarua, Batujajar, Ngamprah, Gununghalu, Cipongkor, Cipeundeuy, Lembang, Sindangkerta, Cihampelas dan Rongga.

Stasiun Terpadu Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut akan dibangun di sebelah barat stasiun KA Padalarang saat ini. Penumpang yang hendak menggunakan layanan kereta cepat dari Padalarang atau sebaliknya akan disediakan KA Feeder/Konvektivitas menuju Stasiun Cimahi dan Bandung atau sebaliknya.

"KA Konektivitas/Feeder akan menggunakan rangkaian KRD yang didesain seperti Kereta Bandara, dan melayani rute dari Stasiun Padalarang kemudian berhenti di Stasiun Cimahi dan Bandung. Begitupun rute sebaliknya," ucap Dwiyana.

Rencananya, jadwal pemberangkatan KA Feeder ini setiap 20 menit pada jam sibuk dan 30 menit di luar jam sibuk atau menyesuaikan operasional kereta cepat.

Durasi perjalanan dari Stasiun Hub Padalarang ke Stasiun Bandung adalah 18 menit. Jika berhenti di Stasiun Cimahi maka durasi perjalanan menjadi 22 menit.

Baca juga: Indonesia Kembali Buka Pintu Masuk Internasional, Ini Alasan dan Daftar Bandara yang Dibuka

Di wilayah Bandung Raya, selain Stasiun Hub Padalarang, akan dibangun pula Stasiun Tegalluar di kawasan Bojongsoang. Stasiun ini diharapkan dapat menyasar penumpang yang berasal dari Bandung bagian timur. Nantinya mereka akan terhubung dengan Bus Rapid Transit, taksi maupun moda transportasi lainnya.

Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar juga memiliki kemudahan aksesibilitas, mulai dari exit Tol Padaleunyi arah Jakarta dan aksesibilitas dari dan menuju Stadion GBLA.

Dalam fase awal terdapat empat stasiun yang digunakan untuk melayani penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung yaitu Stasiun Halim, Karawang, Hub Padalarang dan Tegalluar.

Nasib Stasiun Walini

Walini merupakan kawasan yang didominasi perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Kawasan ini digadang-gadang menjadi salah satu opsi calon ibu kota baru Jawa Barat, yang hendak dikembangkan sebagai kota metropolitan baru bila dilewati kereta cepat.

Akan tetapi, Stasiun Walini belum dimasukkan menjadi stasiun pelayanan pada fase pertama pengoperasian kereta cepat dengan mempertimbangkan aspek komersial dan kondisi perseroan yang sedang melakukan efisiensi.

Baca juga: Mengenal 5 Jenis Marka Jalan dan Fungsinya di Kota Bandung, Perhatikan Bentuk Garisnya

Meski terjadi penundaan pembangunan, Dwiyana menekankan bukan berarti pengerjaan konstruksi di Walini dibatalkan, karena perusahaan bisa melakukan pembangunan di stasiun ini pada fase selanjutnya sesuai arahan pemegang saham.

"Penundaan pembangunan ini bukan berarti pengerjaan konstruksi di Walini batal. Namun hanya ditunda sementara waktu," ujar Dwiyana.

Hingga saat ini, PT KCIC terus melakukan percepatan pembangunan di 237 titik konstruksi secara komprehensif.

Fokus konstruksi yang menjadi prioritas antara lain penyelesaian pengeboran tiga terowongan dari 13 terowongan yang ada di trase KCJB, menyelesaikan erection girder untuk konstruksi elevated track, terutama yang berada di daerah Batununggal, Bandung, serta pengerjaan subgrade #18, #19, dan #20 di perbatasan antara Karawang dan Purwakarta.

Baca juga: Pesawat Citilink QJ-812 yang Sempat Berputar-putar di Langit Kota Bandung Membawa 85 Penumpang

PT KCIC memastikan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga saat ini sudah mencapai 79% dengan target selesai pada akhir 2022. Proyek patungan Indonesia-Cina itu menempuh jarak sepanjang 142,3 kilometer.

Sejak diinisiasi pada akhir 2015, proyek kereta cepat ini menuai sejumlah kontroversi. Terakhir, proyek ini mendapat sorotan publik, setelah Presiden Joko Widodo menyetujui penggunaan dana APBN untuk membiayai proyek yang berulang kali mengalami pembengkakan biaya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler