12 Orang Positif Rapid Antigen di Bandung Zoo dan Terminal Leuwipanjang

28 Desember 2020, 18:52 WIB
Petugas melakukan Rapid Test Antigen terhadap calon penumpang di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Senin 28 Desember 2020 /TOMMY RIYADI/PRFM

PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah melakukan pengetesan Rapid Test Antigen di Terminal Leuwipanjang, sejumlah hotel dan destinasi wisata Kebun Binatang Bandung pada libur Natal pekan kemarin.

Hasilnya, 12 orang dinyatakan positif Covid-19 dari 432 spesimen yang dilakukan pengetesan Rapid Antigen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanegara mengatakan, kedua belas orang tersebut berasal dari berbagai daerah, mereka kemudian dirujuk ke ruang isolasi serta dilarang bepergian. Selanjutnya, mereka akan mengikuti tes lanjutan yaitu uji usap PCR.

Baca Juga: Duh! 5 Orang Pelaku Perjalanan Dinyatakan Positif Saat Random Rapid Test Antigen di 4 Rest Area Ini

"Sampel yang diperiksa 432, yang positif 12, dari Kebun Binatang tiga dan sisanya dari terminal. Tes di terminal digelar sejak 24 Desember dan di tempat wisata sejak 26 Desember. Ini bukan diagnosa ya tapi screening sehingga harus melakukan pemeriksaan selanjutnya dengan PCR," ujar Ahyani, saat dihubungi, Senin 28 Desember 2020.

Ahyani mengutarakan, calon penumpang di Terminal Leuwipanjang yang dinyatakan positif Covid-19 hendak ke luar kota, sedangkan di destinasi wisata berasal dari luar Kota Bandung. Pengetesan Rapid Antigen sendiri, jelas Ahyani, akan dilaksanakan hingga 8 Januari tahun 2021 atau sampai libur panjang akhir tahun selesai.

Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur di 28 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 mencapai 90 persen. Ahyani menambahkan, pasien yang dirawat berasal dari Kota Bandung dan luar Kota Bandung.

Baca Juga: Bertambah Lagi, Ridwan Kamil Sebut 4 Daerah di Jawa Barat Ini Masuk Zona Merah

Baca Juga: Duh! Pangandaran Jadi Daerah yang Paling Rendah Tingkat Kepatuhan Memakai Maskernya

"Kalau tingkat keterisian kita sekitar 90 persen. Sementara pasien yang terpapar namun tanpa gejala, melakukan isolasi mandiri di rumah didampingi petugas puskesmas,” katanya.

Meski demikian, Ahyani tidak menampik kemungkinan pasien yang tidak memungkinkan dapat isolasi di rumah, bisa di rumah sakit. Ia menyebutkan pasien Covid-19 didominasi pasien berstatus tanpa gejala di usia 20 hingga 50 tahun.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler