Baru Diresmikan, Kolam 'Berkabut' Kota Bandung Langsung Ditutup

22 Desember 2020, 14:44 WIB
Sungai Kabut yang berada di area Taman Kandaga Puspa, Kota Bandung /TOMMY RIYADI/PRFM


PRFMNEWS - Fasilitas publik 'Sungai Berkabut' yang baru saja diresmikan Wali Kota Bandung, Oded M Danial pagi tadi langsung ditutup untuk masyarakat karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

'Sungai Berkabut' yang berada di area Taman Kandaga Puspa, Jalan Citarum ini rencananya selain akan digunakan sebagai ruang interaksi warga, juga dimanfaatkan untuk kolam retensi.

"Tapi ke depan kalau sudah Covid selesai ini bagian dari upaya kita membuat ruang publik lebih banyak," ujar Oded usai meresmikan 'Sungai Berkabut', Selasa 22 Desember 2020.

Baca Juga: Update Level Kewaspadaan Covid-19 Jawa Barat: Kota Bandung Sudah Bukan Zona Merah Lagi

Baca Juga: Luncurkan Fasilitas Publik Baru, Oded Harap 'Sungai Berkabut' Berperan Sebagai Kolam Retensi

Oded mengatakan, penutupan ruang publik ini sekaligus menjadi peluang bagi Pemkot Bandung agar bisa dioptimalkan untuk melakukan penataan. Sehingga, ketika pandemi sudah mereda, sejumlah fasilitas ruang publik menjadi lebih nyaman diakses oleh masyarakat.

Oded mengungkapkan, optimalisasi keberadaan kolam retensi menjadi bagian dari upaya Pemkot Bandung untuk mengatasi masalah banjir.

Ia mengakui, semangat pembuatan kolam retensi juga terinspirasi dari kondisi pada zaman dahulu ketika di Kota Bandung masih terdapat banyak danau untuk menampung air.

"Kolam retensi ini jangan berpikir parsial. Artinya kolam retensi itu mengembalikan ketika zaman dulu di Kota Bandung banyak danau. Ketika sekarang danau itu sudah jadi hunian," imbuhnya.

Wali kota Bandung Oded M Danial, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, dan Kepala DPU Kota Bandung Didi Ruswandi saat meresmikan sungai berkabut di Taman Kandaga Puspa, Kecamatan Bandung Wetan, hari ini, Selasa 22 Desember 2020. Humas Kota Bandung

Baca Juga: Berubah! Kini Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Wajib Tunjukan Hasil Rapid Test Antigen

Baca Juga: Mengejutkan! 3 Kontestan Indonesian Idol 2020 Mengundurkan Diri Karena Hal Ini

Pada kolam ini, Pemkot Bandung mengoptimalisasinya dengan menambahkan kabut dan instalasi saringan. Hal itu untuk menjadikan air yang masuk ke kolam menjadi lebih jernih.

Kabut yang dihasilkan bukan hanya serupa asap, tapi juga diberikan relaksasi. Hanya saja, kabut yang dibuat bukan hasil proses kimia tapi menggunakan pendekatan proses fisika melalui mist technology.

Kabut ini dibuat dengan memanfaatkan pompa bertekanan tinggi untuk menekan air melalui nozzle berdiameter nano.

Baca Juga: Daftar Stasiun KA yang Sediakan Layanan Rapid Test Antigen, Salah Satunya Kiaracondong

Baca Juga: Sudah Akhir Desember, Segera Cek Pencairan BLT UMKM Rp2,4 Juta dengan Cara Ini

Sehingga menghasilkan butiran sangat kecil. Air yang digunakan berasal dari air tanah yang diambil langsung secara terpisah dari aliran sungai, guna memastikan keamanannya.

"Saya harap bisa memberikan manfaat untuk warga Kota Bandung minimal fungsi kolam retensi ini yang pertama. Sehingga insyaallah bisa meminimalisir banjir di hilir," pungkasnya.

Oded memastikan, Pemkot Bandung akan terus menata kolam retensi dan aliran sungai.

Sebelumnya Pemkot Bandung juga telah menata beberapa sungai seperti di Cafe Walungan Pagarsih, Serlok Bantaran dan lokasi lainnya.***

Editor: Rizky Perdana

Sumber: Humas Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler