Target Kota Bandung Bebas BAB Sembarangan Tahun Ini Terancam Batal Terwujud

28 November 2020, 21:40 WIB
Pemkot Bandung Kejar ODF 100 persen /dok. humas kota bandung/

PRFMNEWS – Target Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk bebas BAB sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) 100 persen di tahun 2020 diprediksi batal terwujud. Pasalnya, anggaran yang digunakan untuk program prioritas tersebut digunakan untuk penangangan Covid-19.

Ketua Forum Bandung Sehat, Siti Muntamah menyatakan, semula di akhir tahun 2019 tercatat ada 37 persen warga Bandung yang masih BAB sembarangan. Persentase tersebut sempat menurun 5 persen bulan Maret 2020 lalu sebelum Covid-19.

“Itu sudah bagus, kita sudah semangat, tiba-tiba pandemi Covid-19. Kita tidak bisa ngapa-ngapain lagi. Kemudian sampai di AKB bulan Juli, kemudian kita timbang-timbang lagi. Akhirnya kita putuskan bulan September kita kejar lagi,” kata dia saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 28 November 2020.

Baca Juga: Alasan Dibalik Anjuran Minum dalam Posisi Duduk

Baca Juga: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan! Di Kota Bandung Warganya Diawasi Tim Khusus

Menurutnya, pihaknya saat ini kembali mulai menggencarkan program ODF tersebut. Jadi, setidaknya angka BAB sembarangan di Kota Bandung bisa terus turun.

“Alhamdulillah hari ini sudah mulai bergeliat lagi. Meskipun kita ketahui selama pandemi Covid-19 itu anggaran ada refocusing lebih dari 50 persen. Tentu saja anggaran yang kita harapkan akan mendukung menjadi pondasi dibangunannya septictank komunal atau pribadi ini tentu saja akan cukup terganggu,” tuturnya.

Meskipun demikian, ia pun meminta warga untuk aktif membantu program tersebut.

Baca Juga: Ketimbang Dua Opsi Lain, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Pilih Libur Akhir Tahun DipersingkatBaca Juga: PGRI Dukung Kebijakan Pemerintah Izinkan KBM Tatap Muka Dibuka Januari 2021

“Terpenting adalah masyarakat mau membuat sendiri. Makanya kita punya Bang Kasep alias Bangga Kagungan Septictank. Jadi satu daerah itu 4 rumah 9 rumah ada septictank juga antara Rp2-3 juta dan dibantu sampai mereka membangun,” jelas dia.

Siti Muntamah menambahkan, sejumlah titik yang menjadi fokus utama Pemkot Bandung dalam program ODF ini adalah wilayah yang padat penduduk. Di antaranya, Babakan Ciparay, Bandung Kulon, hingga Tamansari.

“Kalau dihitung 68 persen itu, 35,5 ton tinja tiap hari yang mengotori sungai dan selokan. Tentu kalau kita melihat itu kita membidik daerah padat, contohnya Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Andir, Kiaracondong, Tamansari,” tutupnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler