Babak Belur di Kualifikasi Piala Dunia, Pengamat Soroti Kompetisi dan Mental Pemain Indonesia

12 Juni 2021, 17:36 WIB
Timnas Indonesia /instagram.com/@pssi



PRFMNEWS - Kekalahan Timnas Indonesia atas Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor telak pada laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia yang berlangsung di Zabeel Stadium, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat, 11 Juni 2021 membuat pendukung Indonesia kecewa atas penampilan skuad asuhan Shin Tae Yong.

Sempat mendapat pujian usai mampu menahan imbang Thailand dengan skor 2-2, Timnas kembali membuat kecewa setelah babak belur dikalahkan Vietnam 0-4 dan dibantai UEA dengan skor 0-5.

Pengamat sepakbola, Muhamad Fauzi menilai wajar bila para pencinta sepakbola Indonesia kecewa atas penampilan Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan.

Baca Juga: Tolak Keras Sembako Kena Pajak PPN, APPETRA Jabar: Kami Keberatan

Menurutnya, hal ini menjadi pembelajaran bukan hanya bagi Shin Tae Yong, namun juga kualitas kompetisi domestik yang harus dimaksimalkan.

"Sepakbola itu bukan mie instan, jadi perlu proses yang panjang bahkan hal yang harus diperbaiki adalah kompetisi domestik kita mulai dari level profesional hingga amatir," ucapnya, Sabtu 12 Juni 2021.

Baca Juga: Eks Persib Soroti Tanggung Jawab Pemain Timnas Indonesia Usai Kalah dari UEA

Menurutnya, bila kompetisi domestik Indonesia dapat dimaksimalkan bukan tidak mungkin Indonesia bisa bersaing tidak hanya di level Asia Tenggara bahkan di level dunia.

"Kita lihat sekarang kompetisi di liga Vietnam, Malaysia dan Thailand saya kira disana jauh lebih baik dari mulai kompetisi profesional hingga amatirnya," katanya.

Belum lagi, menurutnya, mental pemain Indonesia pun wajib diperbaiki.

Mulai dari mudah puasnya atas prestasi yang telah diraih, mudah putus asa bila meraih kegagalan belum lagi tekanan dari suporter melalui media sosial yang dikenal galak.

"Ya kita lihat sekarang pemain kita mudah sekali puas bahkan lupa diri, bisa kita lihat beberapa kasus yang menimpa pemain yang dulu digadang-gadang akan menjadi pemain besar namun karena mudah terpengeruh hal-hal (negatif-red) performa mereka malah turun," tambahnya.

Baca Juga: KABAR BAIK ! Alumni Prakerja Bisa Dapat Modal Rp10 Juta dari Pemerintah, Begini Cara Dapatnya

Ia pun berpesan kepada PSSI untuk mulai memperbaiki kompetisi dan mental pemain Indonesia agar kualitas sepakbola Indonesia bisa berbicara banyak di level Internasional.

"Ini hal yang sulit, tapi ini hal yang harus dilakukan PSSI untuk membenahi semua aspek yang dinilai membuat kualitas sepakbola kita jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain," tutupnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler