Punya Risiko Tinggi Penularan Corona, Pemerintah Diminta Buat Aturan Khusus Libur Panjang

- 2 November 2020, 09:41 WIB
Sejumlah wisatawan di Pantai Barat Pangandaran tetap melakukan aktivitas seperti biasa meski pihak keamanan pantai sudah mengeluarkan himbauan agar waspada.
Sejumlah wisatawan di Pantai Barat Pangandaran tetap melakukan aktivitas seperti biasa meski pihak keamanan pantai sudah mengeluarkan himbauan agar waspada. /Heriyanto Retno/Pikiran-rakyat.com

PRFMNEWS - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai libur panjang pekan kemarin mempunyai risiko tinggi terhadap penularan pandemi corona (Covid-19).

Menurutnya, kebijakan pemberian libur panjang di masa pandemi ini tidak tepat. Pasalnya, saat ini angka penularan Covid-19 masih tinggi.

"Kebijakan (libur panjang) ini tidak tepat, karena tingkat penularan masih tinggi. Dengan adanya libur panjang menyebabkan potensi penularan makin tinggi," kata Trubus saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 1 November 2020.

Baca Juga: Hari Pertama Kerja Usai Libur Panjang, Bandung Raya Masih Berpotensi Hujan pada Siang Hingga Malam

Dia mengatakan hal itu, karena melihat dampak dari dua libur panjang sebelumnya yaitu saat libur panjang Idul Adha dan HUT Kemerdekaan RI.

Penularan Corona pasca dua libur panjang tersebut kata dia cukup dahsyat, sampai memunculkan klaster keluarga.

"Pada saat libur panjang sebelumnya terjadi lonjakan penularan (Corona) yang cukup dahsyat," katanya.

Baca Juga: MU Kalah di Kandang dari Arsenal Lewat Gol Penalti, Pogba: Kesalahan Saya

Simak video berikut. 

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk membuat kebijakan khusus yang mengatur libur panjang.

Jangan sampai kata dia, masyarakat yang tinggal di wilayah kategori zona merah Covid-19 bebas berlibur. 

Menyusul bakal adanya dua agenda libur panjang akhir tahun nanti yaitu libur panjang pengganti libur Idul Fitri serta libur panjang Natal dan tahun baru. 

"Sehingga pada saat ada libur panjang, masyarakat tidak mengunjungi tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan tinggi seperti tempat wisata," katanya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x