Diungkap KAI, Ternyata Begini Proses Pengolahan Kotoran BAB Penumpang Kereta di Toilet Ramah Lingkungan

- 24 April 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi kereta api
Ilustrasi kereta api /KAI

PRFMNEWS – PT KAI memastikan semua toilet di rangkaian kereta api (KA) sudah menggunakan toilet ramah lingkungan. Kereta api pertama yang menggunakan fasilitas toilet ramah lingkungan sebagai pengganti toilet konvensional adalah KA Argo Lawu, yakni sejak 12 September 2010.

“Mulai tahun 2013 hingga saat ini, toilet ramah lingkungan telah diaplikasikan ke seluruh jenis kereta penumpang, termasuk kereta jarak jauh, jarak menengah, jarak dekat, dan kereta api lokal,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resmi, Selasa 23 April 2024.

Lantas, bagaimana proses pengolahan kotoran buang air besar (BAB) penumpang kereta api yang menjadi perbedaan signifikan antara fasilitas toilet ramah lingkungan dengan toilet konvensional pada KA?

Cara kerja toilet konvensional dan toilet ramah lingkungan, sebut Joni, sangatlah berbeda. Pada toilet konvensional, ketika kloset digunakan untuk BAB, maka kotoran akan langsung jatuh dan dibuang ke jalur/rel kereta api.

“Namun, dalam toilet ramah lingkungan, kotoran akan ditampung terlebih dahulu dalam fasilitas bak penampungan yang dilengkapi dengan bio bakteri pengurai kotoran,” jelasnya.

Pada tangki penampungan, terdapat dua jenis proses pengolahan. Pertama adalah proses penghancuran kotoran oleh bakteri pada filter utama, dan yang kedua adalah proses pemurnian air pada filter lanjutan.

Dalam partisi filter utama ini, bahan zeolite digunakan sebagai tempat hidup mikroba yang bertugas menghancurkan atau mengurai kotoran sebelum dialirkan ke filter lanjutan.

Sementara itu, lanjut Joni, filter lanjutan terdiri dari tujuh kolom bahan penyaring, seperti zeolite kecil, pasir, karbon, dan sejumlah kolom lainnya yang terdiri dari kombinasi bahan penyaring.

"Zat zeolite, karbon, pasir, dan cairan mikrobakteri/bio bakteri merupakan bahan yang digunakan untuk mengurai limbah padat menjadi gas dan cairan. Limbah gas dan cairan yang dihasilkan tergolong ramah lingkungan karena tidak berbau," jelas dia.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x