Kasus SPBU Curang Campur Pertalite dan Pewarna Dijual Sebagai Pertamax di 3 Kota, Raup Untung Rp2 Miliar

- 29 Maret 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi SPBU.
Ilustrasi SPBU. /PRFM

PRFMNEWS – Polisi mengungkap kasus kecurangan operator hingga manajer SPBU yang menjual BBM oplosan berupa campuran Pertalite dan zat pewarna sehingga menyerupai bensin jenis Pertamax. Kasus SPBU curang yang menjual Pertamax palsu ini berada di wilayah Kota Jakarta, Depok, dan Tangerang.

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri menangkap lima orang pelaku yang telah ditetapkan tersangka dalam kasus bensin oplosan campuran Pertalite dan pewarna yang dijual ke konsumen sebagai Pertamax.

Adapun para tersangka kasus SPBU curang menjual Pertamax palsu yang berasal dari campuran Pertalite dengan zat pewarna ini, adalah RHS (49) selaku pengelola SPBU, AP (37) selaku manajer SPBU, DM (41) selaku manajer, serta pengawas, RI (24) dan (AH).

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin mengatakan lima tersangka itu diamankan dari empat SPBU dari wilayah Jakarta, Depok, dan Tangerang yang terbukti melakukan tindak kecurangan menjual bensin oplosan tersebut.

Baca Juga: Kasus Viral BBM Campur Air di SPBU Bekasi Terungkap, Polisi Tetapkan 3 Tersangka Bermain Peran Culas

Keempat SPBU yang melakukan tindakan curang menjual Pertamax palsu hasil oplosan Pertalite dan pewarna tersebut, kata Nunung, tepatnya berada di daerah Cimanggis-Kota Depok, Kebun Jeruk-Jakarta Barat, Karang Tengah-Kota Tangerang, serta Pinang-Kota Tangerang.

"Jadi sudah empat SPBU yang melakukan penyimpangan dengan modus yang sama," kata Nunung di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Perbuatan ini dilakukan tersangka sejak Januari 2023 sampai Januari 2024, diperkirakan dari kecurangan ini mereka sudah mendapatkan keuntungan lebih dari Rp2 miliar.

"Motif dari para pelaku untuk adalah ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Jika Pertalite harga jual Rp10.000, setelah diubah warna menyerupai Pertamax dijual dengan harga Rp12.950 per liter. Jadi ada disparitas harga hampir Rp 3.000 atau tepatnya Rp2.950 rupiah," jelas Nunung.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x