Kasus Campak Naik, Kemenkes Minta Masyarakat Waspadai Gejalanya karena Bisa Picu Kematian

- 21 Januari 2023, 18:40 WIB
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine paparkan gejala campak.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine paparkan gejala campak. /Dok Kementerian Kesehatan

PRFMNEWS – Kasus anak penderita campak di Indonesia mengalami kenaikan di tahun 2022. Hal itu dipaparkan Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine.

Agar kasus campak pada anak tidak terus tinggi di 2023, Prima meminta masyarakat untuk lebih peka terhadap penyebab, gejala, cara penularan, hingga upaya pencegahan campak.

Pentingnya masyarakat memahami gejala, penyebab, hingga upaya pencegahan campak, kata Prima, bertujuan mencegah agar tidak sampai memicu komplikasi penyakit lain yang lebih berat.

Baca Juga: Hati-hati! Kenali Gejala Akut Diabetes Sejak Dini

Bahkan Prima menyebut, komplikasi campak pada penderitanya dapat menyebabkan diare berat hingga kematian.

“Komplikasi campak ini umumnya berat, kalau campak mengenai anak yang gizinya jelek maka anak ini bisa langsung disertai komplikasi seperti diare berat, pneumonia, radang paru, radang otak, infeksi di selaput matanya sampai menimbulkan kebutaan,” terangnya.

Ia lanjut menjelaskan tentang gejala campak yang secara umum dapat berupa demam, batuk pilek, mata berair, lalu muncul bintik-bintik merah di kulit pada 2-4 hari setelah dari gejala awal.

“Campak ini disebabkan oleh virus campak dan penularannya melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung. Dan campak ini salah satu penyakit yang sangat menular,” tuturnya.

Baca Juga: Masyarakat Umum Sudah Bisa Vaksin Booster Kedua, Syarat Ketentuannya Diatur SE Kemenkes Terbaru

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x