Kasus Campak Naik, Kemenkes Minta Masyarakat Waspadai Gejalanya karena Bisa Picu Kematian

- 21 Januari 2023, 18:40 WIB
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine paparkan gejala campak.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine paparkan gejala campak. /Dok Kementerian Kesehatan

Sebagai upaya pencegahan, Prima menyampaikan itu hanya bisa diperoleh dari imunisasi, sehingga imunisasi sesuai jadwalnya harus dilakukan supaya anak-anak terhindar dari campak.

Keadaan di Indonesia 2 tahun terakhir atau hampir 3 tahun sejak terdampak dari pandemi Covid-19, ujarnya, membuat dampak tidak baik terhadap cakupan imunisasi yang menurun.

“Cakupan imunisasi terlihat turun secara signifikan karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak anak tidak diimunisasi. Indonesia sepanjang tahun 2022 sudah ada 12 provinsi yang mengeluarkan pernyataan kejadian luar biasa (KLB),” bebernya.

Menurutnya, suatu daerah disebut KLB jika ada minimal 2 kasus campak di wilayah tersebut yang sudah terkonfirmasi dari hasil tes spesimen di laboratorium dan kasus ini memiliki hubungan epidemiologi.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Alasan Penting Kenapa Antibiotik Harus Dihabiskan

“Selama tahun 2022 yang lalu jumlah kasus campak yang ada di negara kita memang cukup banyak lebih dari 3.341 laporan kasus. Kasus – kasus ini menyebar di 223 kabupaten/kota di 31 provinsi,” paparnya.

Jumlah kasus ini didapat selama kurun waktu 1 tahun dari Januari sampai Desember 2022. Jika dibandingkan dengan tahun 2021 ada peningkatan yang cukup signifikan kurang lebih 32 kali lipat.***

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x