Gagal Ginjal Akut pada Anak Semakin Banyak, Menko PMK: Harus Ditangani Secara Serius

- 21 Oktober 2022, 10:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. /kemenkopmk.go.id

PRFMNEWS – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak semakin bertambah.

Muhadjir menyebutkan berdasarkan catatan dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 200 anak usia 1-6 tahun di Indonesia diduga mengalami penyakit gangguan ginjal.

Bahkan 50 persennya dinyatakan meninggal dunia, setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Ditarik BPOM, 5 Merek Obat Sirup Mengandung EG Berlebih ini Diduga Jadi Penyebab Gagal Ginjal Akut Anak

“Dari situ maka kita semua harus menanganinya secara serius,” kata Muhadjir seperti dikutip dari Antara hari ini, Jumat, 21 Oktober 2022.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah melakukan kajian secara komprehensif sebagai upaya mitigasi dan penanganan penyakit Acute Kidney Injury (AKI) atau gagal ginjal akut.

“Jadi pemerintah sedang menelaahnya lebih dalam- komprehensif, terkait ini, tujuannya jangan sampai berkembang lebih luas,” ujar Muhadjir.

Baca Juga: Penyakit Awal Ginjal Bisa Diketahui dari 9 Masalah Kulit Ini, No 2 Sering Dianggap Sepele kata dr. Ema

Baca Juga: Kasus Penusukan Anak di Cimahi, Keluarga Korban Ungkap 2 Pengakuan di Balik Kejadian

Muhadjir juga mengatakan bahwa upaya kajian komprehensif tersebut melibatkan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian untuk meneliti obat-obatan impor.

“Kejadian ini seperti yang terjadi di Afrika. Sudah dikoordinasikan, untuk sementara jenis obat yang dicurigai sumber penyakit (gangguan ginjal akut) kita hentikan dulu. Menkes sudah menerbitkan semua imbauan ini ke setiap daerah,” pungkasnya.

Otoritas kesehatan melaporkan ada obat-obatan sirup yang diimpor dari negara luar, khususnya kawasan Asia Selatan yang diduga mengandung zat berbahaya bisa memicu penyakit gangguan ginjal akut.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah