BMKG: Waspadai Bencana Hidrometeorologi Basah dan Kering Terjadi Meski Gangguan Iklim ENSO pada Fase Netral

- 19 Oktober 2022, 09:45 WIB
Bahaya parkir motor atau mobil di bahah pohon ketika Kota Bandung dilanda hujan lebat.
Bahaya parkir motor atau mobil di bahah pohon ketika Kota Bandung dilanda hujan lebat. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan potensi bencana hidrometeorologi basah dan kering bisa saja terjadi mulai akhir 2022 hingga sepanjang 2023.

Untuk itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta semua pihak agar tetap mewaspadai potensi terjadinya dua jenis bencana hidrometeorologi tersebut.

Dwikorita mengatakan, kewaspadaan akan potensi bencana hidrometeorologi tersebut tetap diperlukan, meski gangguan iklim dari Samudra Pasifik, El Nino Southern Oscillation (ENSO) berada pada fase netral.

Baca Juga: Berikut Kabupaten dan Kota di Jawa Barat yang Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Hari ini 19 Oktober 2022

"Pandangan Iklim tahun 2023 (Climate Outlook 2023) bahwa sepanjang tahun 2023 gangguan iklim ENSO diprakirakan akan berada pada fase netral," kata Dwikorita, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.

Pada fase ENSO netral, lanjutnya, diprakirakan tidak terjadi La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah sehingga curah hujan meningkat, maupun El Nino yang memicu anomali iklim kering.

Tak hanya ENSO, Dwikorita mengungkap pula fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan gangguan iklim dari Samudra Hindia juga diprediksi akan berada pada fase netral pada tahun 2023.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Berlanjut hingga 21 Oktober 2022, Ini Kata BMKG

“Berdasarkan hasil monitoring dan prediksi BMKG, kondisi suhu muka laut di wilayah Indonesia pada September-November 2022 dalam kondisi hangat, kemudian diprediksi akan menurun menuju kondisi normal mulai Desember 2022 hingga Mei 2023,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x