Baca Juga: Alasan Luis Milla Belum Dampingi Tim Persib Jamu Bali United di Stadion GBLA Hari ini
Adapun alasan pihaknya tidak menyelidiki berapa jumlah tembakan dalam insiden tersebut lantaran itu merupakan kewenangan dari penyidik, termasuk jenis senjata api yang digunakan, serta arah tembakan.
Ade lantas menegaskan bahwa hasil autopsi ulang tersebut juga memastikan tidak ada luka-luka selain luka tembakan akibat peluru dari senjata api yang ditembakan di tubuh Brigadir J.
Fakta tersebut dipastikan dari hasil kerja independen tim PDFI ketika memeriksa bagaimana arah masuknya anak peluru ke dalam tubuh, dan bagaimana lintasan peluru keluar dari tubuh.
Termasuk juga usai menelusuri tempat-tempat yang berdasarkan informasi keluarga melihat ada tanda-tanda kekerasan.
Baca Juga: Ada Laga Persib Vs Bali United di GBLA Besok, Polisi Beri Imbauan Warga yang Menuju Cimekar
"Kami sudah pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain senjata api pada tubuh korban," tutur Ade.
Begitupun terkait dugaan ada kuku Brigadir J yang dicabut ataupun tulang yang patah, Ade menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak ditemukan.
Adapun posisi organ tubuh yang berpindah tidak pada tempatnya, imbuhnya, itu murni merupakan bagian dari tindakan usai autopsi awal.
"Semua tindakan otopsi pasti ada organ-organ itu akan dikembalikan ke tubuhnya, namun memang harus ada pertimbangan-pertimbangan baik itu misalnya adanya bagian-bagian tubuh yang terbuka sehingga pada saat jenazah itu akan ditransportasikan akan dilakukan pertimbangan-pertimbangan seperti itu,” bebernya.