Bantuan lainnya, imbuh Airlangga, telah ada usulan untuk kembali menggelontorkan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) yang akan diagendakan. Besarannya masih sama, yakni Rp600 ribu per penerima yang menyasar sekitar 12 juta penerima.
Sementara itu, Airlangga menerangkan di sektor pertanian, pemerintah juga akan memberikan subsidi pupuk pada para petani.
Baca Juga: Benarkah Suntik Vaksin Bisa Membatalkan Puasa? Simak Fatwa MUI Ini
“Kemudian presiden juga meminta perhatian untuk kenaikan harga pupuk karena pupuk juga naik, dilihat dari penggunaan dalam negeri, ada yang subsidi dan non subsidi. Nah tentu akan ada pembatasan terkait dengan komoditas, prioritasnya padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu rakyat, dan kakao. Dan pupuk yang disubsidi dibatasi urea dan MPK,” ujarnya.
Ia menyebut, harga pupuk urea mengalami kenaikan harga. Kemudian pupuk jenis Potasium dan KCL yang masih diimpor oleh Indonesia, salah satunya berasal dari Ukraina.
“Bapak presiden mewanti-wanti agar subsidi pupuk tepat sasaran, para petani bisa menerima pupuk sehingga harga pupuk tidak membuat kelangkaan pupuk dan tentunya pada akhirnya tidak mendorong ketersediaan pangan yang aman,” terangnya.***