“Perlu ditingkatkan kualitas datanya, gampang saja sih sebenarnya. Kita track lagi, dari data itu dari pasien yang mana, dimana dan tanggal berapa. Lalu kita lihat lagi pasien ini rekam mediknya kapan? Kalau itu ada semua maka itu kita bisa membuat kurva epidemiologi,” jelas Deni.
Menurut Deni, data tersebut tidak bisa diperoleh dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, tapi dapat didapatkan dari fasilitas kesehatan khususnya rumah sakit hingga puskesmas.
Baca Juga: Pemkab Garut Alokasikan Anggaran 8 Miliar Bantu Guru Honorer dan Swasta
“Data itu sebetulnya tidak ada di satgas kan? Data itu sebenarnya ada di fasilitas kesehatan, terutama di rumah sakit dan kalau ada di-tracking sampai puskemas,” papar Deni.
Ia menyebut, organisasi profesi hingga perguruan tinggi pun bisa dikerahkan untuk membantu memperoleh data itu. Sehingga keputusan dapat diambil dengan efektif.
“Sudah saatnya satgas nasional, provinsi, kabupaten/kota untuk melihat ini, agak capek dikit tapi ini harus jadi prioritas kita. Kami siap membantu asal datanya ada,” tandasnya.c