Kemenristek Tengah Uji Klinis Jahe Merah, Jambu Biji, Minyak Kelapa Murni, dan Pil Kina

- 4 Mei 2020, 08:59 WIB
Menristek Bambang P. S. Brodjonegoro.**
Menristek Bambang P. S. Brodjonegoro.** /HUMAS BNPB

BANDUNG,(PRFM) - Hingga saat ini banyak pihak terus berupaya mencari obat dan vaksin covid-19. Salah satu pihak yang tengah melakukan uji klinis adalah Kementerian Riset dan Teknologi (Menristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kini, Kemenristek/BRIN tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji, dan minyak kelapa murni yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan tubuh dari paparan COVID-19.

Baca Juga: Modus Mudik di Tengah Pandemi yang Akhirnya Disuruh Putar Balik

"Kita sudah melakukan baik sistematic review, kemudian studi bioinformatika dan saat ini sedang melakukan uji klinis, terutama di Rumah Sakit Wisma Atlet, terutama untuk bahan-bahan seperti jahe merah, jambu biji dan kemudian juga virgin coconut oil," kata Menristek Bambang P. S. Brodjonegoro dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (3/5/2020).

Bambang mengatakan kementeriannya berharap mereka dapat mendayagunakan suplemen yang sudah ada yang mengandung bahan-bahan tersebut sehingga diharapkan cocok untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat mengatasi penyakit COVID-19.

"Paling tidak (dapat) meningkatkan daya tahan terhadap COVID-19 ataupun kemudian menghasilkan suplemen baru yang diharapkan bisa menumbuhkan daya tahan tubuh terhadap COVID-19," katanya.

Baca Juga: Siswi yang Rayakan Kelulusan dengan Perbuatan Tak Pantas Akhirnya Minta Maaf

Sementara itu, untuk obat yang diharapkan dapat mengatasi penyakit COVID-19, Menristek mengatakan kementeriannya sedang melakukan uji klinis terhadap berbagai macam obat yang direkomendasikan dari luar negeri, baik avigan, chloroquine dan tamiflu, selain juga obat pil kina yang sedang dikembangkan di Indonesia.

"Pil kina (ini) sedang kita uji sebagai salah satu alternatif obat yang barangkali bisa meringankan beban penderita COVID-19," ujarnya.

Selain itu, Kemenristek juga sedang melakukan riset terhadap convalescent plasma sebagai terapi untuk pasien COVID-19.

Baca Juga: Seorang Karyawannya Positif, Pabrik PT Masterindo Ditutup Sementara

"Di mana plasma dari pasien yang sudah sembuh itu kemudian dicoba diberikan sebagai terapi untuk pasien COVID-19 yang sedang dalam kondisi berat," katanya.

Penelitian yang sudah mulai dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto terhadap convalescent plasma tersebut, kata Bambang, menunjukkan hasil yang cukup melegakan, meski masih memerlukan riset dalam skala besar.

Oleh karena itu, Kemenristek/BRIN bersama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan riset yang lebih besar dan akan melibatkan banyak rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya di Jakarta, untuk mengembangkan convalescent plasma.

"Misalkan di Malang, di Yogyakarta, Surabaya, Solo maupun tempat-tempat lainnya," kata Menristek.

Ia berharap convalescent plasma tersebut dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kesembuhan penderita COVID-19.

Baca Juga: Satu Rumah di Ciateul Dibobol Maling

Selain convalescent plasma, Kemenristek juga sedang mengembangkan serum anti-COVID-19.

"Kita mencoba membuat serum anti-COVID-19 yang merupakan kerja sama antara Biofarma, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan IPB (Institut Pertanian Bogor), yang kita harapkan nantinya juga bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan kesembuhan dari COVID-19,” pungkasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah