PRFMNEWS - Indonesia mengalami kenaikan kasus Covid-19, bahkan menyentuh hingga 26.121 kasus pada 7 Februari 2022 lalu.
Hal tersebut salah satunya karena Covid-19 varian omicron yang diketahui penyebarannya lebih cepat dibandingkan varian lainnya.
Banyak Mitos yang beredar di masyarakat terkait omicron, oleh karenanya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan 5 mitos dan fakta varian Omicron sebagai berikut:
Baca Juga: Sambil Bersepeda di Lombok, Aleix Espargaro Curi Perhatian Beli Kartu Provider Lokal di Konter HP
1. Mitos: Omicron hanya menimbulkan gejala ringan.
Fakta: Meskipun penyebarannya lebih cepat, gejala tidak separah varian Delta. Tapi lansia, orang dengan komorbid dan orang yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian.
2. Mitos: Vaksin tak mempan lumpuhkan Omicron
Fakta: Vaksin menjaga proteksi terbaik melawan Omicron. Data menunjukkan 60 persen pasien Omicron di Indonesia yang meninggal dunia belum pernah divaksinasi.
3. Mitos: Orang yang belum divaksinasi tidak akan bergejala parah akibat Omicron
Fakta: Orang yang belum divaksinasi justru yang paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron di rumah sakit kebanyakan adalah belum vaksin.
4. Mitos: Orang tidak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya pernah terkena Covid-19
Fakta: Orang yang pernah positif Covid-19 juga bisa terkena Omicron. Vaksin sangat dianjurkan untuk menghindari gejala parah.
5. Mitos: Penggunaan masker tak bisa mencegah penularan Omicron
Fakta: Pencegahan terbaik dari tertular Omicron adalah disiplin protokol kesehatan termasuk memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas serta vaksinasi.