5 Mitos dan Fakta Terkait Omicron yang Beredar di Masyarakat Menurut Kemenkes

- 9 Februari 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi Omicron.
Ilustrasi Omicron. /Pixabay/geralt

PRFMNEWS - Indonesia mengalami kenaikan kasus Covid-19, bahkan menyentuh hingga 26.121 kasus pada 7 Februari 2022 lalu.

Hal tersebut salah satunya karena Covid-19 varian omicron yang diketahui penyebarannya lebih cepat dibandingkan varian lainnya.

Banyak Mitos yang beredar di masyarakat terkait omicron, oleh karenanya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan 5 mitos dan fakta varian Omicron sebagai berikut:

Baca Juga: Sambil Bersepeda di Lombok, Aleix Espargaro Curi Perhatian Beli Kartu Provider Lokal di Konter HP

1. Mitos: Omicron hanya menimbulkan gejala ringan.
Fakta: Meskipun penyebarannya lebih cepat, gejala tidak separah varian Delta. Tapi lansia, orang dengan komorbid dan orang yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian.

2. Mitos: Vaksin tak mempan lumpuhkan Omicron
Fakta: Vaksin menjaga proteksi terbaik melawan Omicron. Data menunjukkan 60 persen pasien Omicron di Indonesia yang meninggal dunia belum pernah divaksinasi.

3. Mitos: Orang yang belum divaksinasi tidak akan bergejala parah akibat Omicron
Fakta: Orang yang belum divaksinasi justru yang paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron di rumah sakit kebanyakan adalah belum vaksin.

4. Mitos: Orang tidak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya pernah terkena Covid-19
Fakta: Orang yang pernah positif Covid-19 juga bisa terkena Omicron. Vaksin sangat dianjurkan untuk menghindari gejala parah.

5. Mitos: Penggunaan masker tak bisa mencegah penularan Omicron
Fakta: Pencegahan terbaik dari tertular Omicron adalah disiplin protokol kesehatan termasuk memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas serta vaksinasi.

Baca Juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Tindak Tegas Pertambangan Ilegal Karena Membahayakan Lingkungan dan Warga

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x