Polda Metro Jaya Berhasil Ungkap Pelaku Pembuatan Masker Palsu yang Beromset Ratusan Juta Perharinya

- 3 Maret 2020, 10:39 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.*
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.* //Instagram humas.pmj

BANDUNG,(PRFM) - Seiring mewabahnya corona, permintaan masker di Indonesia terus meningkat. Pasalnya banyak anggapan masker ini menjadi salah satu alat yang bisa digunakan untuk mencegah terkenanya corona.

Karena tingginya permintaan masker, banyak disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk menaikan harga masker secara tidak wajar. Bahkan, ada pula oknum yang melakukan penimbunan masker.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan harga masker di tempat jual beli online. Hal ini dilakukan tentunya agar warga tidak dirugikan.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Warga Jangan Panik Beli Masker dan Sembako

"Dari pihak kepolisian kita terus secara preventif mengimbau para pelaku yang ingin menguntungkan diri di media sosial, di tempat jual beli online untuk jangan coba-coba menimbun karena ada aturan yang berlaku dan bisa ditindak tegas mereka semua, bisa kita tangkap," ucap Yusri saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Selasa (3/3/2020).

Selain di media sosial dan tempat jual beli online, kepolisian juga melakukan pemantauan harga secara langsung di apotek atau tempat-tempat penjualan masker lainnya.

Hasil dari pemantauan di lapangan, tim dari Polda Metro Jaya berhasil mengungkap sebuah tempat pembuatan masker bedah palsu. Masker yang dibuat jauh dari standarisas yang ada dan dijualbelikan untuk mencari keuntungan semata.

Baca Juga: Gubernur Jabar: Dua Warga Terinfeksi Virus Corona di Jakarta, Belum Ada Bukti Covid-19 Masuk ke Depok

"Itu masker yang mereka buat itu palsu sekali, tidak ada sama sekali standarisasinya sebagai masker jadi dia mencari keuntungan sendiri dari kertas-kertas yang belum ada standar nasional mungkin bisa kita bilang itu asal bikin saja dengan menggunakan kertas-kertas yang tidak standar kemudian dia bentuk seperti masker," jelas Yusri.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah