Anggota Dewan Sebut Program KB ‘Dua Anak Cukup’ Masih Belum Maksimal

- 12 Februari 2020, 14:20 WIB
 ANGGOTA Komisi VIII DPR RI Jefri Romdonny saat Rapat Dengar Pendapat dengan seluruh jajaran Kementerian Sosial di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020)*
ANGGOTA Komisi VIII DPR RI Jefri Romdonny saat Rapat Dengar Pendapat dengan seluruh jajaran Kementerian Sosial di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020)* /Umar/dpr.go.id/

 

BANDUNG, (PRFM) - Anggota Komisi VIII DPR RI Jefri Romdonny menilai program Keluarga Berencana (KB) ‘Dua Anak Cukup’ yang digagas oleh Pemerintah, khususnya yang dijalankan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak berjalan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan jumlah penduduk usia dini secara siginifikan setiap tahun.

“Berdasarkan data setiap tahunnya, selalu terjadi kenaikan jumlah anak-anak. Padahal program Pemerintah itu dua anak lebih baik. Tentu ini harus dijelaskan,” kata politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini dilansir laman resmi DPR RI, Rabu (12/2/2020).

Jefri mengatakan jumlah anak-anak yang memasuki masa sekolah juga mengalami kenaikan setiap tahunnya, padahal program ini ditujukkan untuk mengurangi jumlah penduduk dan meminimalkan jumlah kematian dalam proses lahiran.

“Harusnya karena ada program ini, logikanya angka kelahiran harus berkurang. Tetapi malah tidak terkendali. Jadi Pemerintah harus mencari cara agar hal tersebut dapat terselesaikan,” imbuh Jefri.

Legislator dapil Jawa Barat IX itu menyampaikan, Pemerintah harus mencari solusi terbaik agar program yang telah direncanakan dapat terlaksana secara tepat dan akurat, namun tidak membuat masyarakat menjadi khawatir.

“Harus cari solusinya agar program tersebut dapat terlaksana dengan baik, tetapi tidak memunculkan rasa khawatir di tengah masyarakat,” pesannya.

Seperti diketahui, Pemerintah telah lama mengkampanyekan program ‘Dua Anak Cukup’ kepada masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat dapat terakomodir secara keseluruhan dan meminimalkan angka kematian ibu dalam setiap kelahiran. Namun program tersebut dinilai masih belum berjalan secara maksimal.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah