Begini Isi Koleksi Museum Kematian Surabaya, Sudah Tak Dibuka untuk Umum

- 20 November 2021, 10:35 WIB
Museum Kematian berada di kompleks Kampus B Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
Museum Kematian berada di kompleks Kampus B Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya /Instagram @kemenparekraf.ri

PRFMNEWS – Museum identik sebagai suatu tempat yang menampilkan beragam benda-benda masa lalu.

Namun Museum Kematian di Surabaya yang didirikan pada 25 September 2005 lalu ini menyuguhkan hal yang berbeda.

Museum Kematian ini jadi salah satu wisata tersembunyi di dalam komplek Kampus B Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Baca Juga: Horay! Museum Geologi Bandung Buka Lagi Mulai 3 November 2021

Museum Kematian ini menyuguhkan suasana horor yang bisa menantang keberanian pengunjung, sekaligus memberikan nilai edukatif.

Meski dikenal dengan nama Museum Kematian, sebenarnya tempat yang beralamat di Jalan Dharmawangsa Dalam, Airlangga, Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur ini memiliki nama lengkap Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian.

Selama hampir 10 tahun, Museum Kematian tidak dibuka untuk umum, atau hanya dikhususkan bagi mahasiswa Antropologi saja. Pada tahun 2015, Museum Kematian mendapatkan bantuan renovasi dan rekoleksi dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Museum, Kemendikbud RI.

Baca Juga: Pernah Jadi Toko Bunga dan Hotel, Ini Sejarah Singkat Gedung Museum Sumpah Pemuda di Jakarta

Usai sempat tutup selama proses renovasi, pada 21 Maret 2016, museum ini kembali dibuka termasuk untuk masyarakat umum.

Saat masuk ke dalam Museum Kematian, pengunjung akan disuguhi nuansa horor lengkap dengan lampu temaram serta suara jangkrik di malam hari.

Pengunjung akan melihat sejumlah replika makam yang ada di Indonesia lengkap dengan penjelasan tradisi pemakamannya.

Baca Juga: Bikin Heboh, Warganet Usulkan Yana Dibuatkan Monumen di Cadas Pangeran Berupa Patung Yana Dililit Ular Kuning

Meski makam di dalamnya hanyalah replika, namun sejumlah kerangka yang dipajang adalah tulang asli manusia yang diawetkan.

Museum Kematian ini tidak hanya berisi makam dan kerangka saja. Ada ruang baca serta ruang diskusi khusus yang bisa digunakan untuk saling berbagi bahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan etnografi, termasuk beragam ritual dan kebudayaan menyangkut kematian di Indonesia.

Baca Juga: Sering Muncul di Opening Youtube Nex Carlos, Selain Dagangannya Laris, Pedagang Ayam ini Akhirnya Dapat Jodoh

Melansir keterangan dari profil akun Instagram Museum Kematian @museoetno pada Jumat, 19 November 2021, disebutkan tempat ini tutup sementara untuk kunjungan langsung.

Belum diketahui waktu pasti Museum Kematian ini kembali dibuka. Informasi tersebut bisa Anda akses melakukan akun Instagram resmi tersebut, atau bertanya melalui email [email protected].***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah