PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat, masyarakat diminta mulai belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
Jokowi juga mengatakan, pemerintah sedang mempersiapkan strategi pada masa transisi dari pandemi menuju ke endemi.
Lantas apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk menghadapi endemi Covid-19?
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Hery Trianto menjelaskan, konstribusi masyarakat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan Indonesia memerangi penularan Covid-19.
Masyarakat diharapkan dapat menerapkan adaptasi kebiasaan baru, sebuah kebiasaan yang akan sangat berbeda dengan kebiasaan beraktivitas sebelum adanya Covid-19.
"Sangat tergantung kontribusi masyarakat, masyarakat harus jadi subyek dari peran melawan Covid, jadi mereka adalah bagian dari upaya memerangi penularan ini melalui adaptasi kebiasaan baru," ujarnya saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Selasa 21 September 2021.
Baca Juga: Jokowi Sebut Covid-19 Tidak akan Hilang dalam Waktu Dekat, bakal Jadi Endemi
Menurut Hery, hal yang bisa dilakukan masyarakat adalah menjaga protokol kesehatan yakni menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan sering mencuci tangan.
Kemudian yang tak kalah penting adalah jangan sampai tenggelam dalam euforia penurunan kasus. Ia tidak ingin masyarakat larut dalam euforia sehingga mengabaikan protokol kesehatan dan malah mengakibatkan lonjakan kasus lagi.
"Kemudian jangan terjebak pada euforia penurunan kasus yang terjadi saat ini, di mana positivity rate sangat rendah, 2 persen, kita selalu diingatkan akan datangnya gelombang ketiga," jelasnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Kabupaten Kota PPKM Level di Jawa-Bali Periode 21 September - 4 Oktober
Ia menegaskan, memakai masker sangat efektif dalam mencegah penularan yakni bisa menekan risiko penularan hingga 80 persen.
Begitu juga vaksinasi, meski tidak dapat menghindarkan 100 persen dari penularan, tapi vaksin bisa menekan risiko kematian hingga 73 persen.
Terkait vaksinasi, pemerintah mengakui ini menjadi tantangan untuk melakukan percepatan guna menghadapi Covid-19 sebagai endemi.
Baca Juga: Kronologis Gibran Hilang Misterius di Gunung Guntur, Bukan karena Tertinggal Rombongan
Dari target 70 persen masyarakat divaksin, saat ini baru menjangkau 38 persen saja. Perlu dilakukan percepatan yang didukung dari tenaga vaksinator dan ketersediaan vaksin.
"Tantangannya adalah bagaimana mempercepat vaksinasi ke penduduk yang belum, jadi selain tenaga vaksinator juga masyarakat bagaimana mau divaksin," pungkasnya.***