Ia pun memasuki kondisi kritis dan harus mendapat obat khusus yang sangat langka dan harganya mahal. Obat itu tidak tersedia di rumah sakit tempat Chandra dirawat dan harus dipesan terlebih dahulu.
Baca Juga: 500 Ribu Vaksin Johnson and Johnson Tiba, Digunakan Khusus Pulau Jawa
Namun Chandra menyebut di momen itu tangan Tuhan yang bertindak. Keajaiban pun terjadi, tiba-tiba pihak rumah sakit mengabarkan bahwa obat khusus itu ada sisa stoknya.
Ia pun langsung diberi tindakan, dibius dan disuntik beberapa kali dari dada hingga leher. Bahkan di lehernya ia mendapat tiga bekas jahitan.
"Gue langsung operate, gue dibius, dada gue disuntik beberapa kali, ditusuk di leher nggak dapat juga pembuluh darah, pindah ke kanan akhirnya dapet, langsung masuk obat," jelasnya.
Setelah ditangani lewat operasi, Chandra akhirnya terbangun dan kondisinya semakin membaik. Ia diminta untuk menjalani masa pemulihan selama dua bulan di rumah sakit.
Hingga akhirnya pada 26 Juli ia mendapat kabar baik bahwa ia sudah negatif Covid-19 dan boleh pulang ke rumah dengan catatan rawat jalan.
"Recovery di rumah sakit 2 bulan, stepnya adalah gua kontrol darah setiap hari, ada fisioterapi latihan pernafasan dan fisik. Dan sampai akhirnya 26 Juli dapat kabar kalau gua sudah negatif dan sorenya udah bisa rawat jalan di rumah, dari estimasi 2 bulan," katanya.
Chandra mengaku sangat beruntung dan bersyukur kepada Tuhan karena dirinya lolos dari maut. Ia sangat bahagia bisa kembali pulang dan menjalani aktivitasnya sebagai seorang konten kreator.