Kemhan Mau Belanja Alutsista Rp1.760 Triliun, Fadli Zon: Ini Proyek Strategis untuk 25 Tahun

- 7 Juni 2021, 15:29 WIB
Politikus Gerinda, Fadli Zon meluruskan informasi tentang rencana belanja Alutsista dengan rancangan anggaran mencapai Rp1.700 triliun
Politikus Gerinda, Fadli Zon meluruskan informasi tentang rencana belanja Alutsista dengan rancangan anggaran mencapai Rp1.700 triliun /Instagram.com/@fadlizon

PRFMNEWS - Kementerian Pertahanan (Kemhan) berencana melakukan pembelanjaan alat utama sistem senjata (Alutsista) dengan rancangan anggaran mencapai Rp1.760 triliun.

Rencana belanja Alutsista dengan rencana persiapan anggaran Rp1.760 triliun itu tertuang dalam rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengadaan Alat Peralatan Pertahanan Keamanan (Alpalhankam) Kemhan-TNI 2020-2024.

Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon meluruskan informasi tentang rencana belanja Alutsista dengan rancangan anggaran mencapai Rp1.760 triliun.

Menurut Fadli Zon, tak sedikit kalangan masyarakat yang salah memahami rancangan Perpres tentang pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) tahun 2020-2044.

Baca Juga: Keterisian RS di Bandung Hampir Tembus 80%, Yana Mulyana: Sebentar Lagi Collapse

Bahkan, Fadli Zon menyatak tak sedikit kalangan yang menilai rencana strategis itu sebagai rencana “ambisius” dan “tidak peka terhadap krisis yang di alami di tengah pandemi”.

"Saya melihat, sumber kesalahpahaman itu ada tiga. Pertama, orang hanya melihat total besaran anggarannya, yang mencapai Rp1.760 triliun, tapi tidak memperhatikan skemanya," tutur Fadli Zon dalam cuitan terbarunya di laman Twitter, Senin 7 Juni 2021.

Lebih lanjut, Fadli Zon juga menilai bahwa sejumlah orang melupakan jika rencana belanja Alutsista adalah proyek strategis untuk jangka waktu dua puluh lima tahun.

Selain itu tak sedikit orang juga lupa tentang fakta semua itu masih berbentuk draf rencana Pemerintah.

"Banyak orang juga lupa, jika saat ini kita berada di tahap akhir program Kekuatan Pokok Minimum, atau MEF (Minimum Essential Force), yang telah dimulai sejak 2009 silam," jelas Fadli Zon.

Merujuk data Kementerian Pertahanan pada Oktober 2020, TNI AD baru memiliki 77 persen kekuatan pokok minimal (minimum essential force/MEF). Adapun TNI AL 67,57 persen, sementara TNI AU 45,19 persen.

Baca Juga: Lea Ciarachel Mantan Pemeran Zahra di Sinetron Suara Hati Istri Curcol, Akui Takut Saat Adegan di Ranjang

"Jadi, kalkulasi kasarnya, dengan model penganggaran yang berlaku selama ini, MEF kemungkinan tidak akan bisa mencapai 100 persen di tahun 2024. Untuk itulah dibutuhkan jalan baru dan juga rencana baru," kata Fadli Zon.

MEF sendiri merupakan program yang dirancang untuk memodernisasi kekuatan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MEF dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu Tahap I (2009-2014), Tahap II (2014-2019), dan Tahap III (2019-2024).

"Dalam tiap tahap MEF, Pemerintah menganggarkan kurang lebih sebesar Rp150 triliun untuk belanja alutsista. Jadi, kurang lebih tiap tahun anggarannya adalah Rp30 triliun," ungkap Fadli Zon.

"Saya melihat rencana Kementerian Pertahanan dengan menyatukan alokasi anggaran pertahanan 25 tahun untuk memenuhi alpahankam, merupakan sebuah terobosan dan bisa menjadi jawaban untuk mempercepat modernisasi alpahankam TNI," tambahnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x