Pengamat Sebut Pandemi Covid-19 Beri Dampak Positif Bagi Dunia Pendidikan

- 28 Desember 2020, 09:24 WIB
Siswa belajar secara daring dengan memanfaatkan akses internet gratis dari Pemprov DKI Jakarta di Balai RW 02, Galur, Jakarta Pusat, Selasa 3 November 2020.
Siswa belajar secara daring dengan memanfaatkan akses internet gratis dari Pemprov DKI Jakarta di Balai RW 02, Galur, Jakarta Pusat, Selasa 3 November 2020. /ANTARA/M RISYAL HIDAYAT



PRFMNEWS - Pengamat pendidikan, Indra Charismiadji menilai pandemi virus corona (Covid-19) memberikan dampak positif terhadap dunia pendidikan.

Pasalnya, pandemi mendorong pendidikan Indonesia untuk berubah dari konvensional ke digital.

"Dampak pandemi ke pendidikan, saya rasa memberi dampak positif karena mendorong dunia pendidikan untuk berubah," kata Indra saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 28 Desember 2020.

Baca Juga: Epidemiolog Sebut Varian Baru Virus Corona Belum Masuk Indonesia, Warga Tetap Harus Patuhi 3M

Baca Juga: Viral Karena Disebut Mirip Presiden Jokowi, Ini 4 Potret Imron Gondrong

Apalagi kata dia, berdasarkan kajian Centre for Education Economics (CfEE), pendidikan Indonesia tertinggal jauh dari negara lain.

Disebutkan dari kajian yang dilakukan lembaga asal Inggris pada tahun 2018 itu, anak Indonesia baru siap menghadapi tantangan abad 21 pada abad 31.

"Artinya pendidikan kita dianggap ketinggalan 10 abad dibanding negara lain," kata Indra.

Tertinggalnya pendidikan Indonesia kata dia terlihat dari gagapnya dunia pendidikan ketika pandemi mengharuskan adanya perubahan dari pola konvensional yaitu pembelajaran tatap muka ke pola digital.

"Padahal kalau kita lihat eranya kan era digital sekarang itu," kata dia.

Baca Juga: Ini 15 Peserta Indonesian Idol Special Season yang Akan Tampil di Final Showcase Mulai Malam Ini

Baca Juga: Terlengkap! Ini Daftar Lokasi dan Biaya Rapid Test Antigen di Kota Bandung

Jika melihat profesi sebagian besar masyarakat saat ini kata dia, penggunaan teknologi tidak bisa dihindari.

Bahkan profesi seperti driver ojek, tukang pijit, sampai cleaning service pun membutuhkan gadget untuk bekerja.

Artinya kata dia, dari sisi era, seharusnya dunia pendidikan Indonesia basisnya sudah digital, karena mengikuti dunia kerja yang serba digital.

"Ga ada perkerjaan yang dianggap baik tahun 2020 ini yang tidak berhubungan dengan teknologi digital," ungkapnya.

Dia menyayangkan kinerja Mendikbud Nadiem Makarim yang seakan menyerah dengan problematika pendidikan daring.

Padahal dia sangat berharap, latarbelakang Nadiem sebagai pimpinan perusahaan digital terkemuka, mampu diimplementasikan di dunia pendidikan.

"Kita membayangkan dengan adanya pandemi, justru beliau (Nadiem) bersinar untuk menunjukkan kehebatannya ngurusin digital. Tapi faktanya malah dia menyerah," katanya.

Baca Juga: Heran, Sejumlah Pesepeda Ini Nekat Naik Flyover Jalan Jakarta-Supratman, Padahal Dilarang

Baca Juga: Jadwal Trans TV Hari Ini Senin 28 Desember: Jangan Lewatkan Mechanic Ressurection

Nadiem dianggap menyerah pada perubahan pendidikan konvensional ke digital, setelah adanya rencana pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai awal tahun depan.

Padahal lanjutnya, semua pakar kesehatan, epidemiolog menilai pembukaan belajar tatap muka sangat berbahaya.

"Semua pakar kesehatan, ahli epidemiologi menilai sekolah tatap muka sangat berbahaya, karena kondisi (corona) Indonesia yang angkanya masih terus naik," pungkasnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x