Proses Uji Klinis Vaksin Covid-19 yang Dikerjakan di Bandung: Belum Ada Hambatan

22 Oktober 2020, 15:29 WIB
Presiden Jokowi saat meminjau fasilitas produksi vaksin di Bio Farma, Bandung pada Selasa 11 Agustus 2020. /Dok Bio Farma.

PRFMNEWS - Direktur utama PT Bio Farma, Honesti Basyir menegaskan, uji klinis ketiga kandidat vaksin tahap tiga yang sedang dilakukan di Bandung belum selesai. Tetapi sejauh ini tidak ada indikasi yang menghambat uji klinis.

Kendati demikian, PT Bio Farma optimis jika proses pembuatan vaksin dapat berjalan sesuai harapan pada Januari 2021 mendatang.

“Saya perlu memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa uji klinis yang dilakukan Sinovac ini dilakukan secara global. Jadi tidak hanya di Indonesia atau yang sedang dilakukan di Bandung ini, tetapi juga di Brazil, Turki, Chili dan Bangladesh. Kita harapkan dalam enam bulan ini akan segera menunjukkan hasil,” jelasnya, Rabu 21 Oktober 2020.

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Menurutnya, ribuan relawan terlibat dalam uji klinis global ini. Di Indonesia sendiri, melibatkan 1.620 relawan dan sudah mendapatkan suntikan pertama. Kemudian, 1.074 relawan mendapatkan suntikan kedua dan 671 relawan diantaranya sudah diambil sampel darahnya.

“Sejauh ini, belum ada laporan yang menunjukkan indikasi yang mungkin akan menghambat proses pembuatan vaksin, dan kami optimis akan selesai dan dapat segera digunakan,” katanya.

Kerjasama yang dilakukan Bio Farma dengan FK Unpad dan juga BPOM juga menambah keyakinan Bio Farma dalam uji klinis yang dilakukan saat ini akan berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Baca Juga: 150 Pemuda KBB Ikuti Pelatihan Agar Bisa Magang Kerja ke Jepang

“Lembaga - lembaga yang kami ajak untuk bekerjasama cukup reputable dalam uji klinis ini. Mereka sudah melakukan 30 kali uji klinis dan bukan itu saja, uji klinis ini juga diawasi oleh BPOM, juga Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes. Kami optimis semua berjalan lancar,” tukas dia.

Lebih lanjut dijelaskan uji klinis tahap satu untuk menguji tingkat keamanan vaksin itu sendiri. Uji klinis tahap dua untuk efikasi vaksin- melihat kemampuan vaksin apakah dapat memberikan manfaat bagi individu yang diberi imunisasi.

“Sementara, uji klinis tiga sebenarnya adalah untuk rekonfirmasi terhadap uji klinis satu dan dua yang telah dilakukan, dengan melibatkan lebih banyak relawan,” jelasnya.

Baca Juga: Satu Relawan Uji Klinis Vaksin Corona di Brasil Meninggal Dunia

Keterlibatan banyak relawan dari berbagai negara, bangsa, dan etnis ini dikatakannya juga akan menunjukkan bahwa vaksin yang sedang diuji dapat diterima oleh orang dari beragam bangsa dan negara.

Kemampuan PT Bio Farma memang sudah teruji dalam urusan vaksin. PT Bio Farma, salah satu BUMN juga dipercaya Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) sebagai perusahaan farmasi yang kompeten di dunia dalam pengembangan vaksin COVID-19.

Vaksin produksi Bio Farma telah digunakan di 150 negara dan sebagai produsen telah dipercaya berbagai organisasi dunia dalam pengembangan vaksin, seperti World Health Organization (WHO) dan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler