Harga Gula 'Meroket' Jelang Akhir Tahun, Mendag Beri Penjelasan

5 Desember 2023, 13:00 WIB
Gula putih /Pasja Pixabay/

PRFMNEWS - Dalam beberapa pekan terakhir harga gula mengalami kenaikan harga pada level tertinggi. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan penyebab kenaikan harga gula tersebut lantaran harga gula di pasar global tinggi dan India menghentikan ekspornya selama masa pemilu.

"Di India ini pemilu bulan Mei (2024), jadi semua produk-produknya termasuk beras, tidak boleh ekspor agar dalam negerinya tidak ada inflasi," ujar Zulkifli seperti dikutip PRFMNEWS dari ANTARA.

India menjadi salah satu negara yang mengimpor gula terbesar di ndonesia. Oleh karena itu, berhentinya ekspor gula dari India secara tidak langsung mempengaruhi harga pasar.

Baca Juga: Perbaikan Trotoar di Tiga Ruas Jalan Kota Bandung Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Indonesia menjadi tujuan ekspor gula terbesar India, disusul Bangladesh, Malaysia, Sudan, Somalia dan Uni Emirat Arab.

Zulkifli menyampaikan, impor gula Indonesia saat ini hanya bergantung pada Brazil. Hal ini menyebabkan biaya logistiknya menjadi mahal dan waktu distribusi lebih lama dibanding dengan India.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa realisasi impor gula konsumsi baru 26 persen dari total kuota tahun ini yang hampir 1 juta ton. Sementara data prognosa neraca pangan nasional per 20 Oktober 2023, realisasi impor gula konsumsi dari Januari-Agustus 2023 mencapai 290.801 ton.

"Kalau harga gula memang karena impor kan naik, bahkan di India itu dilarang (ekspor), gula dan beras dilarang. Ya itu akan berpengaruh, jadi kalau harga gula memang kita kan mendatangkan dari luar negeri," kata Zulkifli.

Baca Juga: Harga Beras, Gula Pasir, dan Bawang Putih Terus Naik, Kemendagri Minta Pemda Lakukan Langkah Pengendalian

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Senin (4/12), harga rata-rata nasional gula pasir kualitas premium Rp17.650 atau naik Rp100 (0,57 persen) dan gula pasir lokal Rp17.400 per kilogram atau naik Rp150 (0,87 persen).

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, kenaikan harga gula konsumsi disebabkan oleh importasi gula tahun ini seret.

Padahal, kata Arief, biasanya kuota importasi gula menjadi rebutan di antara importir, karena harga gula internasional lebih murah ketimbang gula produksi lokal.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler