Cukup di HP, Platform SatuSehat Kemenkes Permudah Berobat Tanpa Bawa Rekam Medis Fisik Meski Pindah RS

29 Juli 2022, 06:00 WIB
Platform SatuSehatKemenkes Permudah Berobat. /Kemenkes

PRFMNEWS – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan platform SATUSEHAT untuk mempermudah layanan kesehatan pasien melalui data rekam medis yang terintegrasi secara digital.

Platform SatuSehat Kemenkes yang berisi rekam medis pasien di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) ini diluncurkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa, 26 Juli 2022 di Jakarta.

Integrasi data rekam medis pasien di fasyankes seperti rumah sakit (RS), Puskesmas, Posyandu, klinik, laboratorium, hingga apotek melalui platform Satu Sehat ini merupakan bentuk transformasi teknologi kesehatan yang diinisiasi Menkes.

Platform SatuSehat akan menjadi penghubung antar platform aplikasi yang beragam pada berbagai pelaku industri kesehatan. Untuk itu, semua aplikasi maupun fasyankes harus mengikuti standar yang telah ditetapkan Kemenkes di platform tersebut.

Baca Juga: Melalui Aplikasi Asik Bandung, Upaya Pemerintah Kota Bandung Mendorong Digitalisasi UMKM

Melalui platform SatuSehat, masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik jika harus berpindah rumah sakit.

Semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di platform SatuSehat yang terintegrasi dengan PeduliLindungi, dan bisa diakses melalui handphone (HP) di mana pun dan kapan pun.

“Sehingga pasien rujukan ke RS tidak perlu repot mengirim dokumen medis yang berisi hasil lab/diagnosa atau mengulang pemeriksaan lab, karena semua data seperti USG, rekam jantung, CT Scan, termasuk obat yang telah diberikan sudah masuk ke PeduliLindungi,” jelas Budi.

Dengan adanya platform SatuSehat, tenaga kesehatan (nakes) juga tidak perlu menginput data berulang pada aplikasi yang berbeda. Cukup mengisi di satu aplikasi, dan secara otomatis terhubung dengan aplikasi kesehatan lainnya.

Baca Juga: Striker Persib Ciro Alves Ikut Tanding Lawan Madura United? Umuh Muchtar Ungkap Kondisi Terkini Super Ciro

Selain terintegrasi dengan fasyankes, Kemenkes berencana melakukan integrasi SatuSehat dengan BPJS Kesehatan.

Integrasi meliputi sistem pencatatan tuberkulosis, sistem pencatatan secara digital data kematian Maternal dan Perinatal, imunisasi, sistem rujukan nasional, kesehatan ibu dan anak, sistem informasi manajemen data terpadu kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit.

Budi berharap, integrasi data kesehatan ini semakin memperkokoh sistem kesehatan Indonesia yang lebih canggih, efisien dan efektif.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office, Setiaji mengatakan, saat ini sejumlah fasyankes telah melakukan uji coba platform tersebut.

Baca Juga: Air Kelapa Bisa Menghancurkan Batu Ginjal, Benarkah? Begini Jawaban Dokter Cahyo

Uji coba versi alfa telah dilakukan sekitar 41 RS, di antaranya 9 RS vertikal, 32 RSUD DKI Jakarta dan uji coba beta versi beta di 31 institusi, mulai dari perusahaan kesehatan hingga lab kesehatan.

Hingga akhir tahun 2022, Kemenkes menargetkan akan ada sekitar 8.000 fasyankes di Indonesia terintegrasi dengan platform SatuSehat dan terintegrasi secara menyeluruh pada 2023.

Terkait dengan privasi data, Setiaji menyebut, Kemenkes telah bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan keamanan data pribadi pengguna.

Baca Juga: 10 Twibbon Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah yang Bisa Dipakai dan Diunduh Gratis

Hal ini juga akan diperkuat dengan regulasi dari Kemenkes yang akan mengatur penggunaan platform SatuSehat.

“Regulasi ini telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan. Mudah-mudahan setelah launching ini bisa kita keluarkan aturan tersebut,” harap Setiaji.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler