Menkes Minta Masyarakat Waspadai Peningkatan Kasus Covid-19 Varian Baru Omicron

16 Juni 2022, 19:15 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 /Pixabay.com @geralt.

PRFMNEWS - Kasus penularan Covid-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan yang dipicu oleh Omicron varian baru BA.4 dan BA.5.

Untuk menekan laju penularan, pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.

”Pesan Bapak Presiden itu harus kita laksanakan, tetap waspada, hati-hati. Di luar bisa buka masker tapi begitu masuk di dalam kita harus tetap pakai masker, atau kalau di luar kerumunannya banyak pakai masker, atau kita merasa badan kita tidak sehat atau ada yang kita lihat duduk/berdiri di sebelah kita, walaupun di luar, batuk-batuk, kita tetap pakai masker,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip prfmnews.id melalui laman sekretariat kabinet.

Baca Juga: Hadiri Wisuda Putrinya di SMAN 3 Bandung, Ridwan Kamil Ceritakan Kesamaannya dengan Eril

Menkes menyampaikan, pihaknya terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 global dan pola penyebarannya.

“Kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang (varian) BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya. Jadi kalau kita Delta dan Omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20 ribu per hari,” ujarnya.

Dengan kasus konfirmasi harian sekitar seribu kasus per hari, Menkes menyampaikan bahwa Indonesia saat ini masih berada pada level 1.

Baca Juga: Kawanan Pelaku Kasus Pembobolan Mesin ATM Yogya Plaza Cimahi Ditangkap, Dapat Hadiah Timah Panas dari Polisi

Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

“Kalau di-translate untuk penduduk Indonesia sekitar 7.700 per hari. Jadi itu adalah level threshold pertama di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2,” ujarnya.

Menkes menambahkan, puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada bulan Juli mendatang.

Baca Juga: Biodata Raja Juli Antoni Politikus PSI yang Kini Resmi Menjabat Wakil Menteri ATR/BPN

“(Puncaknya) satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ke-3-minggu 4 Juli, dan kemudian nanti akan turun kembali," ujarnya.

Menkes menegaskan, pemerintah akan terus memonitor ketat gelombang varian BA.4 dan BA.5 tersebut.

“Tetapi yang kita perlu lihat adalah bahwa fatality rate-nya atau kematiannya itu jauh lebih rendah, mungkin seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron,” pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler