LAPAN Sebut Idulfitri Tahun Ini Jatuh pada 24 Mei 2020

22 Mei 2020, 08:55 WIB
MALAM hari menjelang Idulfitri 1440 hijriah di Kabupaten Purwakarta kembali dimeriahkan oleh Festival Dulag (bedug) dan Bebelugan (meriam kayu).*/DOK PANITIA FESTIVAL DULAG /

BANDUNG, (PRFM) – Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin mengatakan pihaknya akan menggelar pemantauan hilal secara langsung (rukyat) pada Jumat (22/5/2020) sore nanti. Namun, menurutnya dapat dipastikan hilal tidak akan terlihat.

Pasalnya, posisi hilal pada saat sore mendatang masih minus 3-4 derajat. Dengan demikian, Idulfitri 1441 H/2020 jatuh pada Minggu (24/5/2020) mendatang.

“Posisi bulan pada saat maghrib itu masih sekitar minus 3 hingga 4 derajat. Memang sudah diketahui juga, kegiatan rukhyat ini tidak akan berhasil melihat hilal,” jelasnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jumat (22/5/2020).

Baca Juga: Bupati: PSBB Tahap III Harus Tekan Jumlah Pemudik yang Masuk Sumedang

Kendati demikian, ia menyebut pihaknya masih menunggu keputusan Menteri Agama, Fachrul Razi.

“Sudah bisa dipastikan, tapi menunggu keputusan menteri agama, Ramadhan ini akan digenapkan 30 hari. Sehingga Idulfitri akan seragam tanggal 24 Mei,” kata Thomas.

Thomas menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Agama, BMKG, dan ormas islam untuk memantau pergerakan hilal. Pemantauan tersebut, lanjutnya, dilakukan di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Peringatan Kenaikan Isa Almasih, Kim Kurniawan: Walaupun Tidak ke Gereja, Bisa Berdoa dari Rumah

“Titik pantaunya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Kementerian Agama melalui Kanwil Kemenag, kemudian ormas islam, kemudian BMKG. Ada puluhan titik dilakukan pengamatan, mulai dari wilayah timur Papua sampai barat di Sumatera,” tutur Thomas.

Adapun teknologi yang digunakan untuk memantau hilal adalah teleskop yang terhubung dengan komputer. Sehingga pemantauan hilal dapat lebih akurat.

“Saat ini umumnya sudah menggunakan teloskop yang dikendalikan oleh komputer. Sehingga teleskop ini bisa secara tepat diarahkan kepada bulan. Karena menggunakan data posisi bulan yang terintegrasi,” tutupnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler