2 Titik Relokasi bagi Pengungsi Erupsi Gunung Semeru

11 Desember 2021, 05:55 WIB
Dapur umum yang disiapkan Kementrian Sosial bagi pengungsi erupsi Gunung Semeru /Dok Humas Kemensos/

PRFMNEWS - Dua titik relokasi bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Semeru telah disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur.

Seperti dikutip prfmnews.id dari ANTARA pada Jumat 10 Desember 2021, dua titik relokasi tersebut dipersiapkan untuk dihuni oleh para pengungsi dari Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang yang terdampak material vulkanik erupsi Semeru terparah.

Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kol inf Irwan Subekti mengatakan, relokasi pengungsi terdampak bencana di dua kecamatan tersebut akan dipersiapkan di dua titik, masing-masing adalah Desa Oro-oro Ombo dan Menanggal.

Baca Juga: Beredar Video Oded M Danial Usai Terjatuh, Ditandu Keluar Masjid Dibantu oleh Jamaah

"Untuk relokasi disiapkan di dua tempat, di Kecamatan Pronojiwo disiapkan di Desa Oro-oro Ombo dan Kecamatan Candipuro di Desa Menanggal. Saat ini sudah dilaksanakan persiapan-persiapan, tinggal menunggu pekerjaan dilakukan," ujar Irwan.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan bahwa dua titik relokasi itu merupakan daerah Perhutani yang sudah diproyeksikan sebelumnya oleh Pemkab Lumajang.

Proyek relokasi warga terdampak awan panas dan guguran Gunung Semeru itu sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo kepada Bupati Lumajang Thoriqul Haq beberapa hari lalu.

Sementara itu, pelaksanaan relokasi tinggal menunggu formasi dari Kementerian/Lembaga terkait teknis pekerjaannya.

Sejumlah persiapan telah dilakukan termasuk menyiapkan personel TNI yang akan membantu proses relokasi pengungsi dan penyediaan alat berat untuk pelaksanaan tahap awal relokasi.

Demi memperlancar proses relokasi para pengungsi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) akan membangun jembatan gantung.

Baca Juga: Demi Pecahkan Rekor Nasional, Pria Tua ini Tatap Matahari 1 Jam Tanpa Kedip dengan Mata Telanjang

Hal ini dilakukan karena fasilitas umum termasuk jembatan penghubung antardesa terputus saat erupsi hebat terjadi.

"Dari PUPR diminta tenaga maupun alat berat, tapi karena situasi tidak memungkinkan, sehingga sampai saat ini kita masih menunggu situasi yang memungkinkan dilaksanakan. Saat ini PUPR melakukan persiapan kegiatan tersebut," ujar Irwan.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler