BPOM Ungkap 4 Kandungan di Dalam Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac

7 Januari 2021, 11:10 WIB
Simulasi vaksinasi Covid-19 di Balai Kota Bandung, Rabu 23 Desember 2020 /HUMAS BANDUNG


PRFMNEWS - Vaksinasi Covid-19 Sinovac tahap satu akan segera dilakukan pertengahan Januari 2021. Rencananya Presiden Joko Widodo akan menjadi yang pertama disuntik pada 14 Januari mendatang.

Namun, masih ada masyarakat yang tidak percaya vaksin bahkan tidak ingin disuntik vaksin. Padahal pemerintah memastikan vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat sudah aman dan melalui uji klinis berkali-kali.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Herianto menegaskan, vaksin Covid-19 yang akan disuntikan ke masyarakat luas adalah vaksin yang telah memperoleh izin penggunaan dari BPOM, sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinik.

Baca Juga: BPOM Sebut Vaksin Tetap Aman Meski Ada Efek Samping Demam, Pegal, dan Lemas Sedikit

Baca Juga: WhatsApp Update Kebijakan Privasi Terbaru, Harus Setujui Informasi Pengguna Diserahkan ke Facebook

Ia juga memaparkan isi kandungan dari vaksin Covid-19 buatan Sinovac agar masyarakat tidak terjerumus terhadap informasi yang menyesatkan.

1. Virus yang sudah dimatikan
Di dalam vaksin Sinovac terdapat virus yang sudah dimatikan (atau inactivated virus) dan tidak mengandung sama sekali virus hidup atau yang dilemahkan. Ini merupakan metode paling umum dalam pembuatan vaksin.

2. Alumunium Hidroksida
Alumunium Hidroksida berfungsi untuk meningkatkan kemampuan vaksin.

3. Larutan Fosfat
Larutan fosfat berfungsi sebagai penstabil (Stabilizer)

4. Natrium Klorida
Larutan garam Natrium Klorida untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan

Baca Juga: Ingat! Penyuntikan Vaksin Covid-19 Dilakukan Jika Sudah Halal MUI

Baca Juga: Mengaku Siap Disuntik Vaksin Covid-19, Oded: Tapi Belum Tahu Kapan

"Vaksin Covid-19 buatan Sinovac juga tidak mengandung bahan seperti boraks, formalin, merkuri, serta tidak mengandung pengawet. Vaksin yang akan digunakan di masyarakat telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian uji yang ketat," ujar Bambang dalam keterangan resminya, Minggu 3 Januari 2021.

Bambang juga mengklarifikasi hoax bawa vaksin Covid-19 mengandung vero cell atau sel vero. Ia menjelaskan, sel vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk media kembang dan tumbuh virus tersebut untuk proses perbanyakan virus sebagai bahan baku vaksin. Jika tidak mempergunakan media kultur, maka virus akan mati sehingga tidak dapat digunakan untuk pembuatan vaksin.

Setelah mendapatkan jumlah virus yang cukup, maka akan dipisahkan dari media pertumbuhan dan sel vero ini tidak akan ikut/terbawa dalam proses akhir pembuatan vaksin.

"Dengan demikian, pada produk akhir vaksin, sudah dapat dipastikan tidak akan lagi mengandung sel vero tersebut," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler