Benarkan Kasus Positif Covid-19 di Pasar Tradisional, Dinkes Kota Bandung Bantah Adanya Kluster Baru

- 8 Juni 2020, 17:30 WIB
ILUSTRASI. Pedagang ayam di pasar tradisional.*
ILUSTRASI. Pedagang ayam di pasar tradisional.* /ADE BAYU INDRA/

BANDUNG, (PRFM) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Rita Verita menegaskan, tidak ada kluster baru penyebaran Covid-19 di kota Bandung.

Jika ditemukan kasus positif di sejumlah orang yang masuk dalam kelompok beresiko tinggi, hal tersebut merupakan hasil pelacakan agresif dan tes masif di kelompok tersebut.

Rita menjelaskan, dalam dua minggu terakhir pihaknya melakukan amanat dari Gugus Tugas Covid-19 Nasional untuk melakukan pelacakan agresif dan tes masif di kelompok beresiko tinggi. Di antaranya pedagang pasar tradisional, tenaga kesehatan, dan pengemudi ojek online (ojol).

Baca Juga: Sudah Lakukan Isolasi, PD Pasar Tetap Lacak Kemungkinan Penyebaran Covid-19 di Pasar Leuwipanjang

“Jadi kita lakukan terus, intinya saat ini sasarannya adalah kelompok resiko tinggi seperti nakes, pedagang pasar, dan ojol. Ojol juga punya resiko tinggi. Kita sudah lakukan hampir dua minggu ini dan hasilnya tadi,” jelas Rita usai konferensi pers di Media Center Covid-19 kota Bandung, di Balaikota, Senin (8/06/2020).

Untuk pedagang pasar, Rita menjelaskan sudah melakukan tes terhadap 1044 pedagang di 43 pasar. Dari hasil rapid test, ditemukan ada 45 yang reaktif di Pasar Leuwipanjang, Pasar Haurpancuh, dan Pasar Sadang Serang, dan langsung ditindaklanjuti dengan swab test.

Dari hasil swab test tersebut, diketahui empat orang positif Covid-19, dan langsung dilakukan isolasi mandiri.

“Satu blok itu langsung ditutup. Empat positif itu ada di tiga pasar, saya tanya ke Direktur pasar, apa sih yang pedagang lakukan. Begitu dia pagi-pagi datang di jongko itu tidak kemana-mana karena melayani pembeli. Makanya hanya blok itu saja yang ditutup, karena pasar luas kan,” jelas Rita.

Menurut Rita, pedagang yang positif reaktif hasil rapid test tersebut telah mengikuti swab test pada Sabtu (30/5/2020) dimana hasilnya baru diketahui satu pekan kemudian atau tepatnya pada Sabtu (6/6/2020) lalu.

Meski ditemukan kasus positif di pasar tradisional, Rita kembali menegaskan hal tersebut tidak serta merta dinyatakan sebagai kluster baru.

Baca Juga: Para Pedagang di Pasar Cicadas Harap Segera Ada Rapid Test Massal

“Enggak lah, itu cuma empat orang kok, (bukan) kluster baru.Kalau satu pasar semuanya, baru di katakan kluster,” ujar Rita.

Sementara itu untuk tenaga kesehatan, Rita menjelaskan pihaknya menindaklanjuti hasil rapid tes tenaga kesehatan di 30 Puskesmas se-kota Bandung.

“Nah, yang tenaga kesehatan dulu kan kita pernah lakukan rapid juga dari 30 puskesmas yang sudah kita lakukan. Sekarang di tindak lanjuti sama swab. Hasil swab ini, dari 1046 yang sudah kita swab test, 27 positif,” jelas Rita.

Meski demikian, Dinas Kesehatan Kota Bandungmemastikan pelayanan di Puskesmas tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja, akan dilakukan pengaturan pelayanan, sumber daya manusia (SDM), dan pengetatan protokol kesehatan.

“Kita atur pelayanan, SDM-nya juga kita atur, lalu protokol kesehatannya lebih di perketat lagi, pencegahan infeksinya lebih di perketat,” kata Rita.

Hal yang sama juga dilakukan terhadap pengemudi ojejk daring, yang waktu rapid tes nya hamper bersamaan dengan rapid test untuk tenaga kesehatan. Dari tiga titik kumpul ojek daring, kata Rita, pihaknya melakukan tes terhadap 45 orang pengemudi.

“Nah itu dari 3 pangkalan diantaranya daerah Mohammad Ramdhan, dan daerah Puskesmas Pasundan. Dari 45 orang ojol, dua rapid test-nya reaktif, sudah ditindaklanjuti swab test pada hari Sabtu kemarin, kita tinggal tunggu hasilnya,” jelasnya.

Atas hasil ini, Rita berharap masyarakat tetap harus waspada dan ikuti protocol kesehatan yang sudah di anjurkan Pemerintah. Rita menambahkan, selama penerapan PSBB sejak awal sampai minggu pertama bulan Juni, instansinya sudah melakukan rapid test terhadap 10.893 warga Kota Bandung.

Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Terkait Penyemprotan Disinfektan

“Selama 4 kali PSBB ya, dari total penduduk kota Bandung 2,5 juta. Jadi kalau 0,6 % dari penduduk kota Bandung sekitar 15 ribuan jika di total keseluruhan yang harus kita lakukan. Ya mudah-mudahan 5 ribu lagi bisa secepatnya ya. Kita ini masih melakukankan terus tracing,” katanya.

Rapid test pun lanjut Rita, akan di lakukan di sejumlah pasar tradisional, terutama di lokasi pasar yang ditemukan ada kasus positif Covid-19.

“Nah jadi tentunya kita kedepan, untuk pasar pasar yang memang pedagangnya ada yang positif, insyaallah mudah-mudahan rapid test-nya tersedia dan cukup banyak, kita akan melakukan lagi kepada semua pedagang, dan juga yang berbelanja ke pasar itu,” pungkas Rita.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x