Akibat Corona, Bisnis Pijat Tunanetra di Kota Bandung Sepi

- 30 Maret 2020, 14:59 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/

BANDUNG,(PRFM) - Akibat pandemi virus corona baru atau COVID-19, banyak penghasilan tunanetra yang semakin menurun. Mereka yang sehari-hari bergantung pada bisnis pijat menjerit lantaran tidak ada lagi penghasilan.

Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Bandung, Wahyu Hidayat mengatakan, bisnis pijat mengalami penurunan seiring dengan imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah. 

"Dampak COVID-19 dan anjuran pemerintah diam di rumah membuat penyandang tunanetra prihatin, mereka hilang mata pencaharian," kata Wahyu saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (30/3/2020).

Baca Juga: Pemkot Bandung Serahkan Bantuan Satu Unit Ventilator ke RSHS

Anggota Pertuni Kota Bandung berjumlah 120 orang, sebagian besar dari mereka mendapatkan penghasilan dari bisnis pijat. Akibat corona, mereka benar-benar kehilangan pendapatan. 

"120 orang benar-benar kehilangan pendapatan," kata Wahyu.

Ia menyampaikan perbandingan kondisi normal dan saat ada wabah corona. Saat kondisi normal, biasanya para penyandang tunanetra bisa menerima 3 sampai 4 pasien. Namun saat ini tidak ada sama sekali.

Baca Juga: Update Kasus Corona di Bandung: Positif 20, ODP 258, PDP 50, Meninggal 8

Wahyu pun meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk memperhatikan nasib kaum tunanetra. Agar, bisnis panti pijat mereka tetap berjalan, dan tetap mempunyai penghasilan. 

"Tolonglah ada sedikit kepedulian kepada kami," kata Wahyu.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x