Gelaran Asia Africa Festival 2020, Disbudpar Fokus Pada Peserta Domestik

- 10 Maret 2020, 16:02 WIB
MOLO dan Muro menjadi maskot penyelenggaraan Asia Africa Festival (AAF) 2020. Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana melaunching Molo, owa Jawa sebagai endemik Jawa Barat mewakili Asia dan Muro, hewan lemur khas Madagascar mewakili Afrika menjadi maskot AFF, Sabtu (7/3/2020), di Paris van Java Mall, Jalan Sukajadi.
MOLO dan Muro menjadi maskot penyelenggaraan Asia Africa Festival (AAF) 2020. Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana melaunching Molo, owa Jawa sebagai endemik Jawa Barat mewakili Asia dan Muro, hewan lemur khas Madagascar mewakili Afrika menjadi maskot AFF, Sabtu (7/3/2020), di Paris van Java Mall, Jalan Sukajadi. /Dok Humas Pemkot Bandung

BANDUNG, (PRFM) - Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung tahun ini hanya akan fokus pada peserta domestik, dalam gelaran Asia Africa Festival 2020.

Kepala Disbudpar kota Bandung, Dewi Kaniasari mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksakan kedatangan delegasi dari luar negeri, karena setiap negara memiliki kebijakan sendiri terkait wabah virus corona atau COVID-19.

“Untuk tahun sekarang kita lebih mengedepankan peserta dari domestik saja, negara luar sudah pasti mempunyai kebijakan masing masing, kita fokusnya peserta domestik saja, tanpa mengurangi kemeriahan, saya optimis tahun ini lebih meriah karena dihadiri dari berbagai daerah domestik,” katanya saat di temui di Balaikota Bandung, Selasa (10/3/2020).

Baca Juga: Wali Kota Apresiasi Program Pemuda Persatuan Islam Kota Bandung

Kenny menambahkan, penyelenggaraan Asia Africa Festival 2020, ditargetkan mampu menyedot pengunjung sebesar 40-50 ribu orang. Dirinya berharap, masyarakat tidak khawatir untuk datang pada Festival ini, dan turut memeriahkannya.

“Perkiraan pengunjung itu ada di angka 40-50 ribu, yang karnaval terdaftar sudah banyak sekitar 1000an, dari 28 kontingen lokal,” katanya.

Baca Juga: Sektor Pariwisata Anjlok Akibat Corona, Disbudpar Bidik Wisatawan Domestik

Mengenai delegasi dari luar negeri, Kenny menjelaskan, hal tersebut menjadi kewenangan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Pihaknya hanya terus berkoordinasi sambil memantau perkembangan wabah virus corona hungga penyelenggaraan Festival pada tanggal 17-19 April 2020 mendatang.

“Kita tidak secara langsung, tapi melalui Kemenlu, kita pantau terus soal corona ini, kita jugs tetap harus menjaga wilayah kita. Makanya tahun ini kita fokuskan peserta domestik,” ujarnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah