Kemunculan Ulat Bulu di Bandung Timur Adalah Fenomena Biasa

19 Mei 2020, 20:48 WIB
ILUSTRASI ulat bulu yang serang perumahan di Bekasi.* /Pixabay

BANDUNG,(PRFM) - Fenomena kemunculan ulat bulu yang menggantung di pepohonan dilaporkan pendengar PRFM di beberapa daerah di kawasan Bandung timur. Masyarakat merasa was was apakah fenomena ini berbahaya atau tidak.

Kepala Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H Djuanda, Lianda Lubis mengatakan, peristiwa ini adalah fenomena biasa. Fenomena ini berulang setiap tahunnya di akhir musim penghujan.

"(Fenomena) ini berulang, karena beberapa tahun lalu di Ujungberung banyak ulat bulu. Jika datanya digali, dibuka data penyebaran flora fauna, di daerah timur dari Cibiru, sampai ke Majalaya itu tempat migrasi ribuan kupu-kupu pada saat menjelang musim kemarau. Tentu kan saat sebelum bermetamorfosis menjadi kupu-kupu jadi ulat dulu," kata Lianda saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa (19/5/2020).

Baca Juga: Soal Kemungkinan Cek Poin 24 Jam, Polrestabes Bandung Bakal Melihat Perkembangan Situasi

Kemunculan ulat bulu banyak terjadi di wilayah Bandung timur karena wilayah tersebut masih dipenuhi bunga-bunga dan tanaman. Makanya banyak kupu-kupu yang bertelur disana.

"Saya duga disana (Bandung timur) masih banyak bunga, tanaman, maka kupu-kupu banyak bertelur disana, setelah itu balik lagi setelah berjumlah besar migrasi ke selatan ke Majalaya. Saat itu mungkin terjadi musim bunga cukup besar disana (Majalaya)," kata dia.

Menjawab apakah fenomena ulat bulu ini berbahaya, Lianda mengatakan fenomena tersebut tidak berbahaya.

Baca Juga: BMKG Sebut Gempa Pangandaran Terjadi Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Ulat bulu merupakan bagian dari ekosistem yang harus dijaga.

"Ini ga berbahaya, ulat bulu kan umurnya paling lama 1 minggu, setelah itu hilang jadi kepompong. Sekitar 12 hari kedepannya jadi kupu-kupu," tandasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler