Untuk mendeteksi apakah seseorang terserang fried rice syndrome, dokter biasanya akan melakukan tes pada muntah atau feses. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat terkena penyakit ini.
Beristirahat dan menjaga tubuh terhidrasi adalah penanganan pertama yang bisa dilakukan, terutama pada hari pertama. Jika gejala tidak kunjung reda setelah satu hari, penderita harus segera periksa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Resep Membuat Nasi Goreng Oriental Singapura yang Lezat dan MaknyusSatu-satunya cara untuk mencegah terkena sindrom nasi goreng ini adalah menghindari makanan (khususnya nasi) yang sudah didiamkan pada suhu ruang lebih dari 2 jam.
Jadi, jagalah makanan tetap panas (di atas 60 derajat Celcius) dan tetap dingin (di bawah 4 derajat Celcius) untuk mengurangi risiko tertular bakteri Bacillus cereus.
Pemanasan atau pengolahan kembali makanan setelah didiamkan pada suhu ruang setelah 2 jam nggak mungkin akan membunuh bakterinya, tapi nggak dengan racunnya, jadi risiko terinfeksi tetap ada. Mending dicegah, kan?
Mungkin beberapa dari kamu menampik bahaya sindrom nasi goreng ini lantaran di rumahmu sudah terbiasa mengonsumsi nasi yang didinginkan begitu saja di meja makan, dan nggak terjadi apa-apa, alias sehat-sehat saja.
Tapi ketika daya tahan tubuhmu tengah lemah dan tetap makan nasi yang didiamkan lama di suhu ruangan, bisa saja kamu terkena fried rice syndrome.
Setelah mengetahui penjelasan di atas, apakah kamu masih mau mendiamkan nasi di ruangan terbuka? Jangan dilakukan lagi ya agar kamu tidak terserang fried rice syndrome! Stay safe and healthy ya gengs.***