WASPADA 10 Makanan ini Bikin Ginjal Rusak Lebih Cepat, Selama ini Dikira Sehat Ternyata Bahaya Kata dr. Ema

- 21 September 2022, 16:30 WIB
10 makanan yang disebutkan dokter Ema Surya Pertiwi yang bisa bikin ginjal rusak.
10 makanan yang disebutkan dokter Ema Surya Pertiwi yang bisa bikin ginjal rusak. /Tangkapan layar Youtube.com/Emasuperr

PRFMNEWS – Healthy vlogger dokter Ema Surya Pertiwi mengungkap daftar 10 makanan yang berpotensi menyebabkan ginjal rusak lebih cepat jika dikonsumsi berlebihan.

Daftar 10 makanan bisa bikin ginjal rusak atau gagal ginjal ini, kata dr. Ema Surya Pertiwi, di antaranya selama ini dipandang menyehatkan tubuh tapi ternyata berbahaya bagi kesehatan organ satu ini.

Selain memicu ginjal rusak, 10 makanan ini juga berpotensi menyebabkan diabetes, batu ginjal, asam urat, hipertensi dan gangguan kesehatan lainnya.

Baca Juga: SEGERA TINGGALKAN, 4 Kebiasaan Memasak Ini Bisa Jadi Penyebab Kolesterol Tinggi

Daftar 10 makanan berpotensi memicu kerusakan ginjal ini, ucap dr. Ema Surya Pertiwi, sebenarnya aman dan sehat selama dikonsumsi tidak secara berlebihan dan berkepanjangan.

1. Tinggi sodium atau natrium

Menurut dr. Ema, makanan terlalu asin akibat tinggi sodium, seperti keripik kemasan, makanan kaleng, junk food, mie instan, dan bumbu-bumbu instan bisa memicu kerusakan ginjal.

“Natrium bisa meningkatkan penyerapan cairan pada tubuh yang menyebabkan tubuh mengalami ketidakseimbangan cairan maupun elektrolit,” tuturnya, dikutip prfmnews.id dari kanal YouTube Emasuperr.

“Sehingga meningkatkan tekanan darah dan kelebihan natrium akan meningkatkan pengeluaran kalsium pada tubuh. Jika kalsium berlebih akan mengendap di ginjal yang meningkatkan risiko batu ginjal,” sambungnya.

Baca Juga: SUDAH CAIR, Cek BSU 2022 dari Kemenaker Lolos atau Tidak, Mudah Bisa dari HP

2. Tinggi protein

Konsumsi makanan tinggi protein terbukti baik untuk bantu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, dan menstabilkan gula darah, tapi jika berlebihan dan berkepanjangan berbahaya bagi ginjal.

“Protein ketika dipecah akan terbentuk zat sisa berupa urea dan kreatinin. Zat sisa ini tidak bisa diserap oleh tubuh dan harus disaring lalu dikeluarkan melalui ginjal. Jika zat sisa itu berlebihan akan meningkatkan kinerja ginjal menyaringnya,” ucap dr. Ema.

Selain itu, protein bisa dihasilkan dari daging hewan dan tumbuh-tumbuhan yang tinggi asam urat. Di mana asam urat yang terlalu tinggi jika menumpuk akan meningkatkan risiko munculnya batu ginjal.

“Jika melakukan diet protein boleh saja, namun sebaiknya kebiasaan makan tinggi protein seperti diet ketogenik dan DEBM ini tidak dilakukan berkepanjangan dan berlebihan, idealnya tidak lebih dari 6-8 minggu,” jelasnya.

Baca Juga: Buruh Demo ke Gedung Sate Hari Ini, Tuntut Upah Naik 24 Persen dan Batalkan Kenaikan BBM

3. Tinggi gula

dr Ema menyebut gula dari makanan dan minuman yang kita konsumsi seharusnya diserap keseluruhan oleh tubuh. Namun jika berlebih, ginjal akan lebih sering mengeluarkannya dalam bentuk urine.

“Jika ginjal sudah mengeluarkan gula itu berarti sudah ada tanda kerusakan pada ginjal yang disebut diabetik nefropati,” tuturnya.

Kondisi itu, terang dr. Ema terjadi akibat gula berlebihan pada tubuh yang tidak bisa disaring dan diserap oleh ginjal sehingga perlu dikeluarkan melalui urine.

4. Tinggi oksalat

Menurut dr. Ema jika oksalat terlalu berlebihan pada tubuh akan mengendap di dalam ginjal dan meningkatkan risiko munculnya batu ginjal.

Ia menyebutkan beberapa makanan tinggi oksalat antara lain, teh hitam, sayuran hijau, kacang-kacangan, bit, kentang, rhubarb, raspberry, dark chocolate, coklat bubuk, dan lainnya.

Selama dikonsumsi tidak secara berlebihan, makanan tinggi oksalat tersebut baik bagi kesehatan.

Baca Juga: Kronologi Pejalan Kaki Tertabrak Dua Kendaraan Hingga Meninggal di Jalan PHH Mustofa Kota Bandung Pagi ini

5. Tinggi fosfor

Makanan tinggi fosfor yang juga memicu kerusakan ginjal jika dikonsumsi berlebihan antara lain, susu, keju, protein hewani, dan minuman bersoda berwarna gelap.

“Jika dikonsumsi dalam batas wajar tidak akan ada masalah karena tubuh membutuhkan kandungan ini. Namun jika berlebihan, fosfor yang menumpuk pada tubuh akan meningkatkan risiko batu ginjal,” bebernya.

6. Tinggi vitamin

dr. Ema memastikan tubuh memang membutuhkan berbagai vitamin untuk makin menjaga kesehatan. Namun jika dikonsumsi dengan dosis berlebihan tidak bisa diserap oleh tubuh dan terpaksa harus dikeluarkan melalui ginjal.

“Ada beberapa jenis vitamin yang terbukti memberatkan kinerja ginjal dan meningkatkan kerusakan ginjal, contohnya vitamin A, C dan D,” paparnya.

Vitamin A jika berlebihan dapat meningkatkan kadar racun pada tubuh dan memberatkan penyaringan oleh ginjal.

Vitamin C yang berlebihan saat melalui proses metabolisme akan terbentuk menjadi oksalat di mana tumpukan kandungan ini akan meningkatkan risiko batu ginjal.

Lalu ketika tubuh terlalu banyak vitamin D akan meningkatkan pengeluaran kalsium pada darah yang menyebabkan hiperkalsemia.

Hiperkalsemia yang disaring berlebihan di ginjal akan memicu penumpukan dan meningkatkan risiko batu ginjal.

“Jadi jangan berlebihan mengonsumsi vitamin karena nggak ngefek juga, oleh tubuh tidak bisa diserap dan akan dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk urine,” tegasnya.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Memasang Eyelash Extension Menurut Islam?

7. Anabolik steroid

Asupan tinggi anabolik steroid paling sering dikonsumsi oleh binaragawan atau orang yang sering nge-gym.

“Penggunaan anabolik steroid secara berlebihan akan meningkatkan laju penyaringan ginjal jadi tidak bisa diserap oleh tubuh dan pemecahannya meningkatkan zat-zat sisa protein seperti kreatinin, nitrogen, dan asam urat sehingga bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal,” ungkapnya.

8. Kombinasi kafein dan taurin

Ketika kafein dikombinasikan dengan taurin seperti banyak ditemukan dalam minuman berenergi yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan aliran darah, kinerja jantung dan diuretik (lebih sering kencing).

“Pada beberapa kasus kelebihan konsumsi kafein dikombinasikan dengan taurin bisa meningkatkan risiko munculnya gagal ginjal akut,” tuturnya.

Baca Juga: Makanlah Makanan ini Agar Selalu Sehat, Diungkap Dokter Ema

9. Obat nefrotoxic

Ada banyak sekali obat yang zat sisanya tidak bisa diserap oleh tubuh sehingga harus dibuang oleh ginjal.

“Sangat dianjurkan jika mengonsumsi obat-obatan dosis tinggi dalam jangka waktu lama harus dicari tahu efek samping jangka panjang di dalam tubuh,” sarannya.

Penggunaan obat-obatan tersebut biasanya digunakan dalam terapi pengobatan penyakit-penyakit kronis. Sehingga penggunaannya wajib dalam pengawasan dan sesuai resep dokter.

Permasalahannya ada orang yang minum obat bersifat nefrotoxic tanpa sepengetahuan dokter, seperti obat penghilang nyeri secara berkepanjangan yang bisa meningkatkan kerusakan ginjal.

“Selain obat-obatan ada juga jamu-jamuan yang ternyata berisi zat-zat kimia seperti steroid dan anti nyeri yang dikatakan seperti jamu, padahal isinya zat kimia. Nah itu juga bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal,” bebernya.

Baca Juga: Enam Stadion di Indonesia Siap Gelar Piala Dunia U-20, Menpora: Sudah Siap di Enam Kota

10. Ramuan bahan natural tanpa takaran jelas

Dokter Ema menyatakan bahwa banyak ramuan dari bahan-bahan natural ketika dikonsumsi tanpa takaran yang jelas dapat meningkatkan risiko gagal ginjal akut.

“Beberapa makanan jika dikonsumsi secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko ginjal rusak, seperti jengkol, belimbing, empedu ikan, dan empedu ular,” pungkasnya. ***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: YouTube Emasuperr


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x