Stop Pakai Pembalut Terlalu Lama, Bisa Sebabkan 6 Masalah Kesehatan Ini Kata dr. Ema, Salah Satunya Kesuburan

24 Juni 2022, 15:20 WIB
dr Ema Surya Pertiwi menjelaskan penyebab masalah kesehatan jika wanita pakai pembalut lama /Tangkap Layar YouTube emasuperr

PRFMNEWS - Penggunaan pembalut merupakan hal yang umum dilakukan oleh setiap wanita saat sedang menstruasi.

Tidak hanya praktis, penggunaan pembalut saat menstruasi juga kerap dianggap paling ampuh untuk mencegah kebocoran saat menstruasi.

Namun dibalik praktis dan efektif penggunaan pembalut, healthy vlogger dr. Ema mengatakan bahwa penggunaan pembalut yang terlalu lama dapat menjadi masalah kesehatan pada organ reproduksi wanita.

“Efek penggunaan pembalut atau pantyliner pada wanita dan dalam waktu yang lama akan menyebabkan keputihan dengan bau yang menyengat hingga gatal-gatal pada daerah vagina,” ungkap dr. Ema, seperti yang dikutip prfmnews.id dari YouTube Emasuperr pada Jumat 24 Juni 2022.

Baca Juga: RS Hermina Bersama Jabar Bergerak Hadir Menjaga Kesehatan Masyarakat Melalui Pembangunan MCK

Selain menyebabkan keputihan, bau yang menyengat inilah beberapa dampak penggunaan pembalut yang terlalu lama bagi kesehatan organ reproduksi wanita.

1. Bisa menyebabkan kanker, penyakit ini dikarenakan dioksin pada pembalut.

2. Menyebabkan endometriosis atau penebalan jaringan pada area vagina, sehingga menyebabkan menstruasi yang terasa sakit dan juga tidak teratur.

3. Infertilitas atau tidak subur, wanita yang telah terpapar bahan kimia dari pembalut bisa menurunkan kesuburan pada wanita.

4. Meningkatkan malformasi pada wanita atau cacat janin.

Baca Juga: Satgas Saber Pungli Jabar Ungkap Kasus Pungli PPDB di SMKN 5 Kota Bandung, Amankan Uang Hingga Rp40 Juta

5. Meningkatkan resiko iritasi dan infeksi pada area vagina, biasanya akan terasa gatal dan kemerahan.

6. Meningkatkan resiko area kewanitaan terlihat lebih gelap.

Tidak hanya dampak pada kesehatan saja, dokter Ema juga membagikan tips aman saat menggunakan pembalut diantaranya sebagai berikut:

1. Pakai pembalut 5-7 hari per bulan saat menstruasi.

2. Ganti pembalut 5 jam sekali.

3. Hindari produk pembersih wanita yang memakai pewangi.

4. Gunakan pembalut kain atau menstrual cup atau pembalut berbahan organic lainnya.

Sebagai penutup dr. Ema juga menambahkan bahwa penggunaan panthyliner juga sama saja dengan pembalut, menggunakan bahan dasar yang sama hanya saja pantyliner lebih tipis.

Baca Juga: 6 Jenis Buah-Buahan Ini Ampuh Atasi Asam Urat, Nomer 2 dan 6 Rasanya Seger Banget, Kata dr. Saddam Ismail

Dokter ema juga mengungkapkan fakta secara garis besar mengenai pembalut atau pantyliner yang perlu diketahui oleh wanita.

Dokter ema mengatakan bahwa pembalut dan pantyliners ternyata memiliki efek atau dampak tidak baik untuk kesehatan organ reproduksi wanita.

“Bahan dasar pembalut tidak seratus persen menggunakan kapas, bahkan ada yang tidak mengandung kapas sama sekali,” ujar dr. Ema. Jelas dr. Ema.

Untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya serapnya produsen pembalut menggunakan daur ulang serat-serat kayu, kertas, dan SAP atau Super Absolute Polymer.

Super Absolute Polymer sendiri berbentuk gel-gel namun di modifikasi dan dibuat lebih halus menyerupai kapas.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan: Pemukim Israel Tikam Pria Palestina hingga Tewas

Kemudian dr. Ema menyebutkan bahwa daur ulang dari serat kayu, kertas dan SAP pada umumnya berwarna coklat keabu-abuan, sehingga ditambahkan zat pemutih.

Pembalut juga dilapisi oleh plastik, dan jika digunakan terlalu lama untuk menutupi area vagina akan meningkatkan suhu dan kelembaban.

“Sehingga bakteri yang menyebabkan infeksi akan cepat berkembang,”tambah dr. Ema.

Pada area vagina terdapat banyak pembuluh darah dan pembuluh limfatik, sehingga ketika terakumulasi zat-zat kimia yang terlampau tinggi tentu akan membahayakan kesehatan organ reproduksi pada wanita.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: YouTube Emasuperr

Tags

Terkini

Terpopuler