PRFMNEWS - Sebagai umat muslim, hendaknya saat ingin melakukan sholat di wajibkan untuk menjaga kesuciannya dari hadas besar dan kecil.
Hal itu dilakukan karena agar sholat fardhu atau sunnah yang dilaksanakan tersebut tetap sah dan tidak menimbulkan dosa.
Agar bisa suci dari hadas besar seperti nifas, haid, keluar air mani dan semacamnya, bisa dilakukan dengan mandi jubub.
Baca Juga: Gayung Bersambut, Spanduk Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda Muncul di Bandung
Sementara untuk hadas kecil seperti buang air kecil, buang air besar dan semacamnya bisa dilakukan hanya dengan wudhu saja.
Jika seseorang sudah suci dari hadas besar, lalu buang air kecil maka diwajibkan untuk berwudhu lagi sebelum sholat.
Perlu diketahui, saat melakukan wudhu maka setiap tetesannya akan mengugurkan setiap dosa kecil kita.
Contohnya, jika seseorang berkumur dan air wudhu terjatuh pada permukaan maka dosa yang pernah dilakukan oleh mulut tersebut akan gugur.
Tapi ada kalimat saat kita berwudhu bisa menimbulkan tidak diampuninya dosa walaupun tidak membatalkan wudhu itu sendiri.
Dilansir prfmnews.id dari Channel YouTube Amiirah TV, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan hal yang bisa menimbulkan tidak diampuni dosa tapi tidak batal wudhunya.
Kalimat yang dimaksud adalah berbicara saat wudhu apalagi berbicara sesuatu yang tidak penting.
Setiap ucapan yang dia ucapkan saat berwudhu, maka orang yang wudhu tersebut akan kehilangan kesempatan ampunan dosa.
Walaupun jika ada orang yang menegurnya pun akan sama saja, orang tersebut juga tidak mendapatkan kesempatan ampunan dosa.
“Jika berbicara hukumnya tidak membatalkan wudhu, tapi kehilangan kesempatan diampuni dosa-dosa yang telah berlalu,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Maka dari itu, kata Ustadz Adi Hidayat, jika tidak ada kepentingan berbicara saat berwudhu hingga sholat maka diam dulu hingga selesainya sholat.
“Bahasa hadistnya tidak berbicara selama wudhu sampai sholat,” tegasnya.***