Network
PRFMNEWS - Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu daerah yang memiliki risiko bencana tinggi, terutama bencana hidrometeorologi baik banjir maupun longsor di musim penghujan. Bahkan, beberapa kabupaten/kota sudah diterjang banjir sejak beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Dikky Achmad Sidik mengatakan, pihaknya sejak awal September lalu sudah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Dinas Tata Ruang Jawa Barat dan lainnya untuk mengantisipasi banjir serta longsor.
"Persiapan sudah kita lakukan, artinya kita masing-masing sudah ada tim kaji cepat atau satgas yang khusus menangani bencana hidrometeorologi ini," ungkap Dikky saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin 26 Oktober 2020.
Baca Juga: Antisipasi Macet Saat Libur Panjang, Polresta Bandung Fokus di 3 Titik Jalan Ini
Disebutkan Dikky, pihaknya dan instansi terkait lainnya sudah melakukan beberapa antisipasi seperti pengerukan sedimentasi di sungai dan saluran air.
Sebagaimana diketahui, fenomena La Nina mengakibatkan curah hujan di Jawa Barat, utamanya di wilayah selatan akan lebih tinggi dari biasanya. Oleh karena itu Pemprov Jabar memberikan perhatian lebih.
"Dari beberapa kejadian banjir yang ada itu memang intensitas hujan memang cukup lebat," tegasnya.
Baca Juga: Mau Urus SIM dan SKCK di Mapolresta Bandung? Jangan Lupa Patuhi Protokol Kesehatan
Dikky mencontohkan, hujan yang terjadi kemarin di sekitaran Bandung yang mengakibatkan banjir di wilayah utara itu terjadi karena intensitas hujan yang tinggi. Bahkan, curah hujan tersebut menyebabkan drainase yang ada pun tidak bisa menampung air yang deras sehingga meluap dan terjadi banjir di beberapa titik.
