Belum Setahun Beroperasi, Bandara Terbesar di Jawa Barat Ini Akan Ganti Nama yang Diambil dari Sosok Pahlawan

Tayang: 14 Juni 2024, 16:40 WIB
Penulis: Asep Yusuf Anshori
Editor: Tim PRFM News
Pesawat perdana yang mendarat di BIJB Kertajati Minggu, 29 Oktober 2023.
Pesawat perdana yang mendarat di BIJB Kertajati Minggu, 29 Oktober 2023. /Humas Jabar/

BANDUNG, PRFMNEWS - Belum setahun beroperasi penuh bandara terbesar di Jawa Barat akan segera berganti nama.

Bergantinya nama bandara terbesar di Jawa Barat ini sudah diusulkan oleh sebagian masyarakat.

Pemprov Jabar sendiri tengah mempertimbangkan pergantian nama bandara terbesar di Jawa Barat ini.

Baca Juga: Solusi Macet Bandung, Flyover Sepanjang 550 Meter ini Dibangun Dekat Bandara Berkonsep Infrastruktur Hijau

Diketahui bandara terbesar di Jawa Barat yang diusulkan ganti nama itu bernama Bandara Kertajati. Bandara Kertajati diusulkan berganti nama menjadi KH Abdul Chalim.

KH Abdul Chalim merupakan tokoh pahlawan nasional yang berasal dari Leuwimunding, Majalengka.

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menjelaskan, bahwa usulan nama KH Abdul Chalim menjadi nama resmi Bandara Kertajati sudah diusulkan beberapa waktu lalu dan tengah diproses oleh Pemprov Jabar.

Baca Juga: 11 Ribu Hewan Kurban di Kota Bandung Telah Diperiksa, Begini Cara Mengetahui Hewan Kurban yang Sehat dan Layak

"Memang sudah diterima (usulannya), kemarin dari keluarga dan tokoh Majalengka pas sarasehan terkait dengan pahlawan nasional (juga menyampaikan), itu kami proses," kata Bey Machmudin, dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Selasa 5 Desember 2023.

Bey juga meminta kepada DPRD Jawa Barat memberikan dukungan kuat untuk nama pahlawan nasional KH Abdul Chalim menjadi nama resmi Bandara Kertajati.

"Kami proses, tapi dari DPRD harus ada dukungan supaya lebih kuat lagi," katanya.

Baca Juga: Pegawai KAI Bandung Terjerat Narkoba Dipecat, Bermula Pungut Bungkus Rokok hingga Ditangkap Polisi

KH Abdul Chalim merupakan tokoh pahlawan nasional yang lahir di Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada tanggal 2 Juni 1898.

Kakeknya seorang Kepala Desa Kertagama, putra dari Buyut Liuh yang merupakan putra seorang Pangeran Cirebon yang bila ditelusuri tersambung kepada Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung Djati.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah HIS (Hollandsch Inlandsche School), KH Abdul Chalim belajar di beberapa pesantren di wilayah Leuwimunding dan Rajagaluh, di antaranya Pondok Pesantren Banada, Pondok Pesantren al-Fattah Trajaya, dan Pondok Pesantren Nurul Huda al Ma’arif Pajajar.

Baca Juga: Stefano Beltrame Merasa Lebih Bahagia Juara Bersama Persib Bandung Ketimbang Juventus

KH Abdul Chalim juga dikenal sebagai pembina kerohanian organisasi paramiliter Hizbullah, pendiri Hizbullah untuk wilayah Majalengka dan Cirebon, serta pejuang Hizbullah dan angkat senjata di beberapa medan pertempuran yaitu Cirebon, Majalengka, dan Surabaya.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub