Network
PRFMNEWS - General Manager (GM) PLN Jawa Barat bagian Tengah, Sumaryadi menyampaikan gangguan listrik wilayah Garut naik 300 persen, gangguan ini mengakibatkan kerugian bagi pelanggan.
Menurutnya, PT PLN persero bertanggung jawab sebagai public service obligation yaitu melayani masyarakat dan sebagai perseroan yang keuntungannya menjadi deviden negara.
Ia pun meminta dukungan dari pemerintah untuk dapat mempengaruhi warganya agar tidak bermain layang-layang menggunakan tali kawat. Pasalnya, hal tersebut bisa merugikan masyarkat banyak dan juga membahayakan pemainnya itu sendiri.
Baca Juga: Jelang Latihan Bersama Persib, Wander Luiz: Mulai Kerja Keras Lagi Jaga Tren Kemenangan
"Kami memohon dukungan dan sinergitas dari Bapak Wakil Gubernur dan bapak Wakil Bupati beserta unsur Forkopimda dapat memberi pengaruh kepada masyarakat sekaligus mengindikasi sifatnya mendidik terhadap warga masyarakat yang masih bermain layang-layang menggunakan tali kawat, bahwa ketidakdisiplinan ini dalam bermain layang-layang itu bisa membahayakan,” papar Sumaryadi dalam siaran pers, Rabu 7 Oktober 2020.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, merasa kaget mendengar paparan masih ada yang bermain layang-layang dengan kawat dengan angka kenaikan 300 persen, padahal Pemkab Garut sudah menerapkan Peraturan Daerah.
“Saya meminta kepada masyarakat supaya berhenti main layang-layang memakai kawat, madorotnya sangat besar dan merugikan bagi orang lain. Kalau masih hobi, kita main layang layang dengan baik,” ucap Helmi.
Baca Juga: Aspirasi Buruh Diterima, Emil Minta Peserta Unjuk Rasa dari Kalangan Non Buruh untuk Kendalikan Diri
Helmi juga intruksikan para Camat bersama unsur Forkopimcam lainnya, terlibat langsung memberikan penyadaran dan edukasi kepada masyarakat.
