Pemprov Jabar Terjunkan Tim untuk Cegah Kasus Flu Babi Afrika

- 24 Mei 2023, 09:40 WIB
FOTO ilusttrasi pembersihan kandang untuk mencegah flu babi.*/ANTARA
FOTO ilusttrasi pembersihan kandang untuk mencegah flu babi.*/ANTARA /

PRFMNEWS - Flu babi Afrika tidaklah sama dengan flu babi. Flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) adalah virus yang menyerang hewan babi, baik babi hutan yang liar maupun babi lokal di peternakan. Flu ini berasal dari virus family Asfarviridae.

Sementara itu, flu babi merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza H1N1. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Demi menjaga hal tersebut tidak menular ada manusia, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat menerjunkan tim ke dua pusat peternakan babi terbesar di Jawa Barat yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bogor sebagai langkah pencegahan kasus flu babi Afrika (African swine fever/ASF).

Baca Juga: Usai AirAsia, Super Jet Akan Segera Layani Penerbangan di BIJB Kertajati

"Kami memastikan sampai saat ini tidak ditemukan kasus flu babi Afrika," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Provinsi Jawa Barat Suprijanto dikutip dari ANTARA, Rabu, 24 Mei 2023.

Menurut dia, berdasarkan pemeriksaan tim yang dikerahkan ke lapangan, pihaknya memastikan tidak ada laporan terkait flu babi Afrika di kedua daerah sentra tersebut.

Sejauh ini, kasus flu babi Afrika masih ditemukan di luar Pulau Jawa, seperti Riau dan Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Daftar Atlet Kota Bandung yang Persembahkan Emas untuk Indonesia di SEA Games Kamboja 2023

"Kalau untuk Jawa Barat tidak banyak, hanya daerah tertentu yang banyak ternak babi, di Kuningan dan Gunung Sindur Bogor, fokusnya di sana," katanya.

Suprijanto memastikan kasus flu babi Afrika belum ada di Pulau Jawa, hasil ini diketahui dari komunikasi pihaknya dengan aparat veteriner di Yogyakarta.

"Dari teman-teman di sana juga tidak ada," ujarnya.

Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan, pihaknya memastikan tidak ada laporan terkait flu babi Afrika di kedua daerah sentra tersebut. Sejauh ini, kasusnya masih ditemukan di luar Pulau Jawa, seperti Riau dan Sulawesi.

Meskipun tidak ada kasus pihaknya sudah menghimbau agar para peternak babi di Jawa Barat bersikap waspada, selain itu pihaknya juga melakukan deteksi lalu lintas hewan di sejumlah titik guna meningkatkan pengawasan.

Baca Juga: KPK Geledah Kantor Kemensos Terkait Dugaan Korupsi Beras Bansos

Kabupaten Kuningan dan Bogor selama ini memasok babi untuk kepentingan hewan potong ke Jakarta dan Kota Bandung.

Suprijanto memastikan meski memasok, jumlah hewan babi yang dikirim ke rumah potong hewan relatif kecil.

"Yang dari Kuningan itu ke RPH babi di Kota Bandung paling hanya 15 hingga 20 ekor per hari, tidak banyak," katanya.

Virus demam babi Afrika di Indonesia pertama kali teridentifikasi di Medan, Sumatera Utara pada 2019, yang kemudian menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia seperti NTT, Bali, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Pada April 2023, kasus kembali ditemukan di Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau, yang menjadi satu-satunya wilayah yang mengirimkan babi hidup ke luar Indonesia.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x