Ada Potensi Krisis Ekonomi, Energi, Pangan pada 2023, Ridwan Kamil: Jangan Tunggu Kejadian Baru Panik

- 13 Oktober 2022, 10:00 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan kondisi Jabar terkini setelah 4 tahun memimpin.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan kondisi Jabar terkini setelah 4 tahun memimpin. /YouTube/Radio PRFM 107,5 News Channel

PRFMNEWS – Ridwan Kamil menyatakan Jawa Barat (Jabar) siap menghadapi tantangan dan situasi global yang semakin berat hingga berpotensi krisis ekonomi, energi, dan pangan tahun 2023.

Menurut Ridwan Kamil, kesiapan menghadapi potensi krisis ekonomi, energi, dan pangan ini dibutuhkan agar tahun 2023 tidak terdengar ada warga Jabar yang susah makan.

"Diharapkan Jawa Barat bersiap karena tahun depan (2023) ada potensi krisis ekonomi, energi dan pangan," kata Ridwan Kamil saat menghadiri acara Panen Raya Benih Padi di Koperasi Tabur Benih Melati, Desa Bojong Tengah, Kabupaten Subang, Rabu 12 Oktober 2022.

Baca Juga: Pemkot Bandung Optimis Hadapi Resesi 2023 dengan Mengandalkan Pendapatan Lewat Jasa

Ridwan Kamil menginstruksikan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat agar merapatkan barisan untuk memastikan jenis pangan yang berpotensi krisis.

"Rapatkan barisan untuk memastikan apa saja yang mungkin terjadi krisis. Apakah karena masih banyak impor, dan dicari pula solusi seperti apa di tahun depan. Itu juga harus kita temukan," ungkap Kang Emil.

Gubernur Jabar itu menegaskan, hal ini harus mulai diupayakan sejak dini agar Jabar menjadi provinsi yang sungguh-sungguh siap seperti ketika sukses mengendalikan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Polisi Sudah Periksa 19 Orang Terkait YouTuber Bikin Konten Horor di Rumah Kosong Bandung Tanpa Izin

"Kesuksesan itu karena kekompakan satu komando. Nah, dalam hal ini juga sama, jangan menunggu kejadian kita baru panik. Ini mumpung belum datang, kita belajar dari pandemi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Kang Emil mengapresiasi pengelolaan pertanian di Jawa Barat. Jabar surplus produksi beras setiap tahun yang mencapai 1,5 juta ton.

"Kita surplus setiap tahun 1 sampai 1,5 juta ton, sehingga rakyat tidak ada yang berhubungan dengan urusan makanan pokok, yaitu beras," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x