Pemkab Garut Beri Penghargaan kepada Mojang Garut Jadi Pembawa Bendera Saat Upacara Kemerdekaan di Istana

- 24 Agustus 2021, 07:16 WIB
Bupati Garut, Rudy Gunawan, bersama ForkopimdaGarut menerima Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang lolos ke tingkat Provinsi dan Nasional, di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut pada Senin, 23 Agustus 2021
Bupati Garut, Rudy Gunawan, bersama ForkopimdaGarut menerima Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang lolos ke tingkat Provinsi dan Nasional, di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut pada Senin, 23 Agustus 2021 /Nandang Permana/Deni Seftyan/Diskominfo Garut

Penghargaannya sendiri, lanjut Rudy, untuk Qyara yang mewakili Garut di tingkat nasional mendapatkan kurang lebih 30 juta rupiah yang bisa digunakan untuk keperluan sekolah Qyara, selain memberikan penghargaan lain, termasuk untuk Paskibraka Kabupaten Garut.

Ia berharap tahun depan ada lagi generasi muda Garut yang bisa lolos ke tingkat nasional, dan menjadi Paskibaraka pada peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Garut, Usep Basuki Eko, menuturkan, pihaknya sangat bahagia dengan adanya salah seorang Paskibraka asal Garut yang lolos ke tingkat nasional. Terlebih, untuk lolos ke tingkat nasional itu tidak mudah. Bahkan, menurut Usep, Qyara terpilih setelah bersaing dengan kurang lebih 521 orang peserta yang berasal dari 5 wilayah di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Akhirnya! Jokowi Sebut Bandung Raya Masuk PPKM Level 3

"Kita menyeleksi dari 521 orang , ini dari 5 wilayah, didapatkanlah ini dari Paskibraka Nasional, ini standar kita kemarin memang cukup tinggi, karena tidak semua kabupaten ada yang bisa nembus ke tingkat nasional," tutur Kadispora Garut.

Di tempat yang sama, Paskibaraka Nasional asal Garut yakni Qyara Maharani Putri, mengungkapkan dirinya merasa deg-deggan saat pelaksanaan penurunan Bendera Merah Putih di Istana Negara, karena ia merasa bukan hanya membawa namanya saja, namun membawa nama Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat.

"Iya deg-deggan banget karenakan bukan hanya nama saya yang dibawa, karena nama provinsi juga saya ada tanggung jawabnya, jadi deg-deggan tapi pas udahnya pasti lega (dan) plong," ungkap Qyara.

Baca Juga: Iring-iringan Mobil Ambulans Melintas Jalan Pasteur, Ada Apa tuh?

Ia mengatakan, banyak suka duka yang ia rasakan selama menjadi seorang Paskibraka di tingkat nasional, terlebih selama masa tersebut ia berada jauh dengan keluarga tercinta.

"Suka pasti senang karena kita bisa berkumpul dan saling rangkul karena kita dari 34 provinsi kita saling tahu daerah masing-masing, terus dukanya pasti karena jauh dari keluarga kan, terus karena kita terbatas menggunakan HP (Handphone) jadi kita kurang berkomunikasi dengan keluarga," tandasnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x