"Banyak LSO ini di Jepang dan beberapa sudah kita kerjasama termasuk dengan perwakilannya yang ada di Indonesia," jelasnya.
Saat ini masih sedikit pekerja Indonesia yang memanfaatkan SSW dari pemerintah Jepang.
Alasan bahasa menjadi salah satu persoalan besar.
Kata Rachmat, secara skil pekerja Indonesia khususnya dari Jabar sudah memiliki skil yang mumpuni.
Baca Juga: Brunei Darussalam jadi Target Pemerintah Indonesia untuk Kerjasama Antarpelabuhan
Namun mereka masih terkendala bahasa sehingga masih sedikit pekerja Jabar yang bisa pergi ke Jepang.
"Paling berat itu di bahasa, dan ini harus dikeluarkan oleh lembaga khusus sehingga jarang ada yang berani daftar," katanya.
Untuk mengatasi bahasa ini, Disnakertrans Jabar telah bekerjasama dengan beberapa lembaga bahasa agar bisa dimanfaatkan masyarakat.
Bagi masyarakat yang berminat dalam program bisa menghubungi perusahaan yang membuka program SSW melalui website kementerian Ketenagakerjaan.***